Novichok, Racun Bikin Eks Agen Rahasia Rusia Sekarat
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 14 Maret 2018 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakart - Inggris menuding pemerintah Rusia terlibat dalam insiden racun terhadap bekas agen rahasianya, Sergei Skripal, 66 rahun, menggunakan sejenis racun Novichok pada 4 Maret 2018. Tudingan ini dibantah Rusia.
Apa itu Novichok? Menurut Sergei Markov, Direktur Institut Studi Politik di Moskow, "Bahan itu diproduksi di Uzbekistan di zaman Uni Soviet dan setelah Uni Soviet runtuh, sebagaimana yang kita tahu, agen intelijen Amerika Serikat memiliki akses ke pabrik ini," katanya seperti dikutip Al Jazeera.
Baca: Agen Rahasia Rusia Diracun, Inggris Kirim Pasukan ke Salisbury
"Agen rahasia Amerika Serikat dan Inggris memiliki kerja sama yang sangat kuat. Saya yakin 100 persen bahwa Inggris mendapatkan racun Novichok dari agen Amerika Serikat untuk provokasi kasus yang menimpa Skripal."
Dalam sebuah literatur yang ditulis oleh situs berita ww.sciencedirect.com disebutkan, novichok adalah zat beracun yang dilarang digunakan untuk segala bentuk kegiatan oleh PBB. Racun saraf Novichok berbentuk sangat halus bila dibandingkan dengan gas atau uap. Sehingga tak tampak mata, namun membahayakan bagi kehidupan manusia.
Paparan racun ini bisa melalui dihirup dengan hidung atau lewat kulit. Novichok memilik daya mematikan lebih dahsyat daripada racus saraf VX. "Kemampunannya 5-8 kali lebih mematikan dibandingkan dengan racun saraf VX dan efeksnya cepat, biasanya dalam waktu 30 detik atau dua menit korban bisa sekarat bisa terpapar Novichok."
Baca: Inggris Pastikan Racun Saraf Dibuat di Rusia
Ilmuwan Rusia itu sebaliknya menuding Inggris dan Amerika Serikat sengaja bersekongkol untuk menjatuhkan nama baik Rusia di mata dunia dengan isu racun ini.