Gerakan Antimuslim di Jerman dan Spanyol Meningkat
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 5 Maret 2018 13:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan terhadap umat Islam dan masjid di Jerman, jelas pejabat, marak di mana-mana. Pada 2017, terdapat 950 serangan terhadap mereka.
Menurut organisasi sipil, pada tahun yang sama, insiden Islamopohia di Spanyol mencapai 500 serangan termasuk pelecehan terhadap kaum wanita muslim dan anak-anak serta ke sejumlah masjid.
Baca: Warga Jerman Enggan Berhubungan dengan Muslim
Beberapa catatan Al Jazeera menunjukkan, pada Januari 2018, kepolisian Jerman mulai mendata kejahatan terhadap umat Islam yang dimasukkan ke dalam kategori khusus setelah umat muslim mendapatkan serangan serius oleh kelompok antimuslim.
"Insiden ini dimotori oleh kelompk sayap kanan Jerman," kata Kementerian Dalam Negeri Jerman seperti dikutip Al Jazeera. Menurut Kementerian, sedikitnya 60 serangan terhadap sejumlah masjid dan institusi lain milik umat Islam tahun lalu.
Jerman sebuah negara berpenduduk 81,8 juta jiwa. Negeri ini memiliki populasi umat Islam terbesar di Eropa Barat setelah Prancis. Umat Islam di Jerman, menurut laporan Al Jazeera, mencapai 4,7 juta, tiga juta di antaranya berasal dari Turki.
"Mereka berasal dari imigran Turki yang datang bersama keluarganya paa 1960-an," Al Jazeera melaporkan.
Sementara itu serangan terhadap umat Islam di Spanyol cenderung naik sebagaimana disebutkan dalam dokumen yang dikeluarkan oleh Citizens' Platform Against Islamophobia (PCI).
Laporan tersebut mengatakan, tren kecurigaan terhadap umat Islam di Spanyol terus tumbuh antara lain melalui pandangan politik, kampanye jalanan, pemberitaan media dan kampanye melalui internet oleh kelompok sayap kanan.
Beberapa insiden terhadap umat Islam Spanyol antara lain 546 Islamophobia, 386 media dan internet, sedangkan 48 persen serangan itu dalam bentuk verbal terhadap umat Islam di sana. "Dua puluh satu persen insiden itu menyasar wanita, delapan persen pria, dan empat persen ditujukan terhadap anak-anak, tujuh persen lainnya serangan ke masjid," tulis Al Jazeera.
Baca: Gerakan Anti-Islam Muncul di Jerman
Dokumen PCI pada 2017 itu menyebutkan, 51 persen insiden Islamophobia berlangsung di Catalonia, disusul d Andalusia sebesar 22 persen dan Valencia 20 persen. Negara-negara Eropa, termasuk Jerman dan Spanyol menuding umat Islam di sana terlibat dalam berbagai serangan teroris.