Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerakan Anti-Islam Muncul di Jerman

image-gnews
Ratusan pengunjuk rasa anti-imigrasi PEGIDA
Ratusan pengunjuk rasa anti-imigrasi PEGIDA "Eropa Patriotic terhadap Islamisasi Barat" memegang poster saat berdemonstrasi di Dresden, Jerman, 15 December 2014. Dalam banner bertuliskan "Damai dan bersatu melawan perang agama di Jerman!" untuk mencegah peperangan agama di Jerman. REUTERS/Hannibal Hanschke
Iklan

TEMPO.CO, Dresden - Sedikitnya 18.000 orang unjuk rasa di Kota Dresden, sebalah timur Jerman, Senin, 5 Januari 2015, menentang pengaruh Islam di negara-negara Eropa. Demonstrasi ini menimbulkan aksi tandingan di beberapa kota di Jerman.

Mereka yang turut ambil bagian itu  merupakan pendukung gerakan sayap kanan yang dikenal dengan kelompok "Patriotic Europeans Against the Islamisisation of the Occident" (PEGIDA)". Seruan Kanselir Angela Merkel agar aksi tersebut dihentikan tetap tak digubris. Menurut Merkel sikap pengunjuk rasa itu rasialis.

Dalam pidatonya menyambut tahun baru di Kota Neustrlitz pekan lalu, Merkel mendesak warga Jerman agar supaya menghidari unjuk rasa anti-muslim seraya mengatakan bahwa para pengunjuk rasa itu hatinya penuh dengan kebencian.  "Kami ingin katakan bahwa para ekstrimis sayap kanan telah menebar kebencian terhadap orang asing dan anti-Semitisme. Mereka seharusnya tidak boleh berada di negara kita," kata Merkel, Senin, 5 Januari 2015.

Di Cologne, rumah terbesar bagi umat Islam di Jerman, telah terjadi 10 kali unjuk rasa tandingan melawan aksi pendukung PEGIDA. Adapun unjuk rasa serupa di kota multi etnik Berlin, kata polisi setempat, dihadiri sekitar 5.000 pengunjuk rasa. "Jerman merupakan sebuah negara dimana para pendatang dari negara lain diterima dengan baik," kata Menteri Kehakiman Heiko Maas di Berlin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu dari Cologne Cathedal, salah satu penanda yang sangat terkenal di Jerman, diperoleh kabar telah berlangsung perlawanan balik terhadap kelompok pengunjuk rasa anti-Islam. Aski serupa juga dilakukan di Kota Berlin, Stuttgart, Cologne, dan Dresden. Unjuk rasa tandingan terhadap kelompok PEGIDA di Berlin, menurut taksiran polisi setempat, diikuti oleh sekitar 10.000 orang, di Cologne 2.000, dan di Stuttgart sebanyak 5.000 orang. Lebih dari tiga bulan ini, telah terjadi unjuk rasa dilakukan oleh pendukung PEIDA di sebelah timur Kota Dresden, sebuah kota yang dihuni oleh hanya beberapa gelintir umat muslim.

AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL

Terpopuler


Ini Alasan Johan Mundur sebagai Juru Bicara KPK


Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri


Jonan Selidiki Pejabat 'Penjual' Izin Air Asia 


Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku


Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .


Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Melawan Neo-Nazi Sendirian
Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.


Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)
Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Presiden Joko Widodo disambut oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman utara, 7 Juli 2017. Sejumlah pejabat yang turut serta dalam rombongan Presiden di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Ka
Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.


Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.


Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Kanselir Jerman, Adolf Hitler, memberi hormat khas Nazi dalam acara partainya di depan gereja di Nuremberg, Jerman, 1934. Salam hormat khas Hitler ini dilarang di sejumlah negara terkait kekejaman dan aksi genosida yang pernah dilakukan Nazi. Mondadori Portfolio via Getty Images
Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.


Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen
Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.


Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Seyran Ates, pendiri masjid liberal pertama di Jerman, Ibn-Rushd-Goethe-berkhotbah dalam pembukaan masjidnya tersebut di Berlin, Jerman, 16 Juni 2017. Dalam membangun masjidnya tersebut di dalam gereja, Ates memperbolehkan semua golongan dan kalangan umat seperti Sunni, Syiah, homoseksual, dll, untuk beribadah bersama. AP Photo
Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.