Siswa AS Demo Gedung Putih Setelah Penembakan oleh Nikolas Cruz

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 20 Februari 2018 16:37 WIB

Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.

TEMPO.CO, Washington - Sekelompok siswa di Amerika Serikat melakukan aksi protes terhadap peredaran senjata api dan meminta kontrol pemerintah yang lebih kuat dengan berbaring di depan Gedung Putih, pada Senin, 19 Februari 2018, terkait dengan penembakan massal, yang dilakukan oleh Nikolas Cruz pada 14 Februari 2018. Aksi ini berlangsung tepat pada hari libur yang memperingati Hari Presiden.

Baca: Penembakan di Florida Amerika Serikat, Siapa Nikolas Cruz?

Para siswa, yang berjumlah 17 orang ini, melakukan aksinya sebagai bentuk protes atas peristiwa penembakan massal yang menewaskan 17 orang di sekolah menengah atas Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Amerika.

Nikolas Cruz. [heavy.com]

Baca: Trump Salahkan FBI, Siswa Korban Penembakan Marah, kenapa?

Seperti dilansir CNN, 14 orang dari korban tewas adalah siswa dan tiga lainnya adalah staf sekolah. Belasan siswa lainnya terluka dalam penembakan itu dan sebagian masih dirawat di rumah sakit di Parkland.

Kelompok yang menyebut dirinya sebagai Teens for Gun Reform ini memulai acara dengan meminta 17 orang pengunjuk rasa untuk berbaring di tanah selama tiga menit sebagai simbol untuk menunjukkan bahwa dalam waktu singkat itu 17 nyawa melayang. Ada ratusan orang lainnya yang hadir di lokasi mendukung aksi ini.

"Kami berdua mengorganisasi ini sebagai protes dan bentuk solidaritas kepada semua yang terkena dampak penembakan sekolah tragis yang terjadi di Florida pada pekan lalu," kata Eleanor Nuechterlein dan Whitney Bowen.

Advertising
Advertising

Foto kombinasi korban tewas dalam penembakan di sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Florida. Peristiwa ini menewaskan 17 orang yang terdiri dari guru, pelatih dan pelajar. Goodhousekeeping.com

"Kami mendesak kepada anggota Kongres di tingkat nasional dan daerah untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mengurangi jumlah insiden tragis ini. Sangat penting bahwa kami merasa aman saat berada di dalam sekolah."

Awalnya, aksi ini hanya akan diikuti 17 orang terdekat tapi karena menyebar di media sosial, maka jumlah pendukung bertambah hingga sekitar seratus orang.

Anggota Kongres, Don Beyer, yang merupakan wakil rakyat Partai Demokrat dari daerah Virginia, mengatakan dia mendukung aksi ini dengan hadir di lokasi. Dia dikenal sebagai pendukung pengendalian senjata.

"Saya sangat bangga kepada mereka," kata Beyer. "Jalanan itu basah dan dingin. Ini hari libur. Tapi mereka aktif secara politis," kata dia. Beyer mengatakan biasanya orang dewasa yang aktif melakukan berbagai pertemuan terkait dengan politik. "Semoga ada perubahan dalam legislasi mengenai peredaran senjata."

Lewat akun Twitter-nya, Presiden AS Donald Trump mencuit, "Selamat memperingati Hari Presiden yang hebat tapi penuh refleksi." Trump tidak mengundang perwakilan siswa untuk masuk ke Gedung Putih.

Secara terpisah, Trump dikabarkan mendukung pengetatan pengecekan latar belakang pembeli senjata di Amerika.

Seperti dilansir Reuters, Trump berbicara dengan Senator John Cornyn, seorang politikus Republik, pada Jumat pekan lalu. Dia membicarakan soal kemungkinan Republik dan Demokrat membuat rancangan undang-undang bersama untuk meningkatkan kepatuhan pengguna senjata dan pengecekan kelayakan catatan kriminal para calon pembeli senjata. "Presiden mendukung sistem federal untuk mengecek latar belakang ini," kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih, pada Senin, 19 Februari 2018.

Ini terjadi setelah penembakan massal oleh Nikolas Cruz, yang terjadi pada Hari Valentine, di Parkland, Florida.

Berita terkait

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

3 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

3 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

7 hari lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

11 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

15 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

22 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

28 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya