Amerika Serikat Minta Negara-negara Arab Hancurkan ISIS

Rabu, 14 Februari 2018 16:01 WIB

Pasukan Mobilisasi Populer Shi'ite (PMF) berkumpul di depan bendera hitam milik militan ISIS usai berhasil merebut kembali kota Hawija dari tangan kelompok militan ISIS di Irak, 5 Oktober 2017. Perebutan Kota Hawija, tentara Irak dibantu oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, meminta kepada negara-negara Arab di Teluk bersatu menghancurkan ISIS. "Perlawanan terhadap ISIS sejauh ini belum selesai," kata Tillerson di depan utusan negara-negara Teluk di Kuwait City seperti disiarkan Al Jazeera, Selasa, 13 Februari 2018.

Tillerson menambahkan, keretakan hubungan antara Qatar dengan bekas sekutunya di Dewan Kerjasama Teluk (GCC) -Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir- kontraproduktif untuk melumpuhkan kelompok militan tersebut.

Baca: Suriah: 80 Persen Kota Raqqa Hancur oleh Amerika Serikat

Seorang anggota tentara Amerika Serikat berfoto selfie di Qayyara saat membantu pasukan Irak merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS di Irak, 26 Oktober 2016. REUTERS/Alaa Al-Marjani

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada pertengahan 2017. Mereka menuduh Qatar mendanai kelompok garis keras termasuk ISIS dan terlalu dekat dengan Iran. Qatar membantah tuduhan tersebut.

Advertising
Advertising

"Mengakhiri operasi tempur bukan berarti kita berhasil mengalahkan ISIS," ucap Tillerson dalam pertemuan di Kuwait City, Selasa.Foto sebagian kota terlihat hancur dalam video drone Predator AU Italia di titik basis ISIS di Irak. Hasil pengintaian ini digunakan dalam penyerangan pasukan koalisi bersama militer Amerika Serikat. REUTERS/Italian Air Force/courtesy L'Espresso

Dia mengatakan, prioritas Amerika Serikat adalah mencegah ISIS mendirikan pemerintahan kekhalifahan di Irak dan Suriah, merekrut anggota baru dan mampu melatih mereka untuk penyerangan di masa yang akan datang.

Baca: Rusia Tuduh AS Latih Eks ISIS untuk Kacaukan Suriah

"Tanpa perhatian berkelanjutan dan dukungan dari anggota koalisi, kita akan dihadapkan pada risiko kembalinya kelompok ekstrimis seperti ISIS di Irak dan Suriah serta mengembangkannya di wilayah baru," ujarnya. Tillerson menambahkan, Amerika Serikat akan menggelontorkan dana sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun untuk mendukung stabilisasi di Suriah.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

20 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya