TEMPO.CO, Jakarta - Syrian Observatory for Human Rights mengumumkan dalam akhir laporannya pada Sabtu, 21 Oktober 2017, 80 persen kawasan permukiman dan infrastruktur Kota Raqqa hancur akibat serangan gabungan Amerika Serikat dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melawan ISIS.
"Delapan puluh persen Kota Raqqa hancur selama operasi gabungan pasukan Amerika dan SDF," tulis Observatory dalam laporannya.
Baca: Serangan Udara Rusia Tewaskan Empat Petinggi ISIS di Suriah
Lembaga pemerhati hak asasi manusia berbasis di London ini menambahkan, ratusan penduduk sipil tewas di kota ini dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal di medan tempur Raqqa.
Menurut badan aktivis tersebut, pekan lalu, tak kurang dari 35 penduduk sipil tewas akibat gempuran udara jet Amerika dan sekutunya di sebelah timur laut Raqqa.
Obeservatory menjelaskan dalam laporannya, akibat serangan jet tempur di Kota Raqqa tersebut, ratusan orang meninggalkan distrik di dekat stadion olahraga.
Baca: Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
Beberapa sumber di Suriah mengatakan, para teroris ISIS bersembunyi di bawah kolong tanah menyusul seranga udara Amerika Serikat sembari menunggu kesempatan meloloskan diri dari kota.
FARS NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN