Ulama Prancis Gugat Balik Ayari, Dituduh Melakukan Kekerasan Seks

Reporter

Terjemahan

Senin, 23 Oktober 2017 07:00 WIB

Tariq Ramadan. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Ulama Prancis, Tariq Ramadan, yang disebut-sebut pernah melakukan kekerasan seks oleh Henda Ayari, bakal melakukan gugatan balik.

Pria 55 tahun yang kerap muncul di BBC dan saluran Channel 4 menolak segala tudingan Ayari sebagaimana didakwakan jaksa di Prancis.

Ayari mengaku pernah mendapatkan kekerasan seks oleh Ramadan di sebuah hotel di Paris pada 2012, tetapi hingga saat ini dia tidak pernah melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian.

Baca: Ulama Mesir Dilarang Masuk Prancis

Pada Jumat, 20 Oktober 2017, perempuan mantan ekstrimis muslim itu mengeluh kepada kantor kejaksaan di kota tempat tinggalnya, Rouen, pernah mendapatkan kekerasan seks yang dilakukan oleh Ramadan.

Advertising
Advertising

Selain melaporkan kasusnya, Ayari berkali-kali melakukan tudingan terhadap Ramadan melalui media sosial. Selanjutnya, kasus tersebut mendapatkan liputan koran-koran di dunia.Henda Ayari. Dailymail.co.uk

Dalam tulisannya di laman Facebook, Ayari mengatakan sengaja tidak melaporkan kasusnya ke polisi karena dia takut keamanannya terancam. Menurutnya, Ramadan mengancam membunuh anak-anaknya jika dia melaporkan ke polisi.

"Ketika saya mengancam melaporkan ke polisi dan mengungkapkan kekerasan seks terhadap saya, dia kembali mengancam saya dan anak-anak saya. Saya ketakutan sehingga tidak berani mengatakan apapun," ucap Ayari.

Cerita kekerasa seks Ayari ini menjadi perhatian sejumlah media lantaran terkait dengan seorang ulama dan intelektual muslim di Prancis.

Media yang memberikan pemberitaan itu antara lain Le Monde dan Le Figaro, Times di Inggris dan New York Times di Amerika Serikat.

Ramadan yang sekarang ini menjadi guru besar kontempore studi Islam di Oxford merencanakan menggugat Ayari karena dianggap melakukan penghinaan.

Seorang sumber yang dekat dengan Ramadan mengatakan, Ayari adalah kritikus ideologis Ramadan. Dia pasti akan melawan tudingan keji tersebut dan akan membuktikan bahwa tuduhan Ayari tak berdasar.

Ramadan termasuk 100 orang yang paling berpengaruh versi majalah Times. Namun, di masa lalu, dia dianggap sebagai ekstrimis Islam yang menampilkan diri sebagai orang moderat.

Baca: Prancis Larang Ulama Mesir Ikut Konferensi Islam

Pria kelahiran Swiss ini adalah cucu Hasan al Banna, pendiri gerakan Islam Ikhwanul Muslimun di Mesir. Organisasi ini dilarang di Mesir dan Inggris.

Ayari sebelumnya adalah perempuan memilih garis keras dalam kelompok Islam atau disebut dengan kaum salafi. Tetapi berubah dan menyatakan diri sebagai liberal muslim ketika ada peristiwa serangan terhadap Charlie Hebdo di Prancis pada 2015. Saat itu juga dia kabur dari suami dan meninggalkan ketiga anaknya.

DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

18 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

26 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

27 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

32 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya