TEMPO.CO ,PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan ulama Sunni asal Mesir yang tinggal di Qatar, Sekh Youssef al–Qaradaqi, dilarang masuk ke Prancis untuk mengikuti konferensi Islam bulan depan.
Larangan ini diberlakukan setelah terjadinya pembunuhan terhadap tujuh orang, termasuk tiga anak-anak, di Toulous pada pekan lalu. Pelaku pembunuhan bernama Mohamed Merah, 23 tahun, yang mengaku jaringan Al-Qaidah.
“Saya telah mengindikasikan secara jelas bahwa orang itu telah diundang ke kongres ini dan dia tidak diterima di negara Prancis,” kata Sarkozy kepada radio Prancis.
Sarkozy mengaku telah menghubungi Emir Qatar tentang larangan bagi Qaradaqi untuk masuk Prancis. Pasalnya, Qaradaqi memegang paspor diplomat yang tidak memerlukan visa untuk masuk Prancis.
Organisasi Kesatuan Islam Prancis (UOIF), kata Sarkozy, diyakini mengundang Qaradaqi bersama sejumlah ulama lainnya untuk mengikuti konferensi tersebut.
UOIF adalah satu dari tiga organisasi federasi muslim di Prancis yang dianggap dekat dengan organisasi Ikhwanul Mesir. pernah menolak memberikan visa ke Qaradqi pada 2008.
Merespons aksi Merah yang menewaskan tujuh orang di Toulous, Sarkozy tengah menggodok draf undang-undang tentang larangan mengakses situs kelompok anarki atau teroris. Pelaku pelanggaran aturan ini akan dibui. Minggu depan draf itu akan diserahkan ke Senat untuk mendapat persetujuan.
REUTERS | AL-ARABIYA | MARIA RITA