TEMPO.CO, Utah- Banyak orang yang mengaitkan fenomena gerhana bulan merah darah akhir pekan ini, dengan datangnya hari kiamat. Gereja Mormon di Utah, Amerika Serikat, bahkan perlu membuat pernyataan mengenai hal ini buat menyetop keresahan masyarakat di sana.
Juru bicara Gereja Mormon Eric Hawkins mengatakan, pihaknya telah berkirim edaran kepada para guru dan gereja di lingkungannya untuk menjelaskan mengenai hal itu. Menurut Eric seperti ditulis dalam USA TODAY, tulisan dan spekulasi para anggotanya mengenai bulan darah yang dihubungkan dengan hari kiamat, tidaklah mencerminkan pandangan gereja. “Tulisan-tulisan itu merupakan pandangan pribadi,” kata Eric.
Baca juga:
Kasus Muncikari Artis ke Jaksa: Dari 80 Wanita, AS Termahal
Bulan Darah 28 September 2015, Inilah yang Bikin Menakutkan
Gereja Mormom selama ini menganjurkan agar pengikutnya bersiap secara fisik dan rohani untuk menghadapi situasi yang naik dan turun dan membuat persediaan makanan yang cukup. Tapi Gereja ini juga meminta pengikutnya agar tidak mengantisipasi keadaan secara berlebihan.
Bulan darah terjadi ketika ada bulan purnama di dekat bumi yang disebut super moon dan pada saat bersamaan juga terjadi gerhana bulan. Dua peristiwa akan menghasilkan cahaya kemerahan dan di sekitar bulan agak gelap selama sekitar satu jam. Bulan darah terakhir terjadi pada tahun 1982 dan yang berikutnya tidak akan terjadi sampai 2033.
Sebelumnya, penulis Julie Rowe yang merupakan pengikut Gereja Mormon menghubungkan bulan darah dan bencana baru-baru ini dengan datangnya kiamat. Rowe mengeluarkan pernyataan itu di website-nya pada 10 September tapi mengatakan bahwan hal ini bukan sikap resmi gereja. "Ini hanyalah bagian dari perjalanan pribadi untuk membantu orang meningkatkan iman, “ ujar Rowe.
USATODAY |GUARDIAN
Bacajuga:
Jokowi Pakai Topi Gaul 62, Mau Tiru Gaya Rappe J-Flow?
Heboh Kain Kafan Berpita Merah dalam Peci Hantui Pilkada