TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 36 orang telah tewas dan beberapa ribu penduduk meninggalkan rumah mereka saat kebakaran hutan yang dipicu angin menghancurkan sebagian besar kota resor Lahaina di pulau Maui, Hawaii. Penduduk pulau yang masuk wilayah Amerika Serikat itu menggambarkannya seperti "kiamat".
"Saat upaya pemadaman berlanjut, total 36 korban jiwa telah ditemukan hari ini di tengah kebakaran aktif Lahaina," kata pemerintah daerah Maui dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Kebakaran mulai terjadi Selasa pagi, membahayakan rumah, bisnis, dan utilitas, serta lebih dari 35.000 orang di pulau Maui, menurut Badan Manajemen Darurat Hawaii dalam sebuah pernyataan pada Rabu. Kebakaran dipicu oleh angin kencang dari Badai Dora. Penduduk yang putus asa memutuskan melompat ke laut untuk menghindari kobaran api yang bergerak cepat.
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan kobaran api menembus jantung kota tepi pantai dan mengirimkan asap hitam yang sangat besar.
“Kami baru saja mengalami bencana terburuk yang pernah saya lihat. Semua Lahaina dibakar sampai garing. Ini seperti kiamat,” kata penduduk Lahaina, Mason Jarvi, yang melarikan diri dari kota.
Lebih dari 270 bangunan rusak atau hancur di Lahaina. “Sebagian besar Lahaina di Maui telah hancur dan ratusan keluarga setempat telah mengungsi,” kata Josh Green, gubernur kota bersejarah berpenduduk 12.000 yang populer di kalangan turis itu.
Adam Weintraub, dari Badan Manajemen Darurat Hawai, mengatakan bahwa daerah yang hancur menyerupai “zona perang.”
"Beberapa rekaman udara yang kami lihat dari daerah itu mengingatkan saya pada gambar-gambar dari Dresden dari Perang Dunia II," kata Weintraub, mengacu pada kota Jerman yang hampir hancur total oleh pengeboman Sekutu.
Korban yang terdampak kebakaran, menurut Weintraub, telah mendapatkan bantuan. Namun kebakaran tersebut mempengaruhi akses dan komunikasi di beberapa daerah, mempersulit layanan penyelamatan dan pengiriman bantuan.
Setidaknya 2.100 orang mendapat perlindungan dari Palang Merah Amerika di pulau Maui pada Rabu. Upaya evakuasi sedang dilakukan. “Kami bekerja sama dengan daerah, dengan Palang Merah Amerika dan dengan rekan-rekan kami di daerah Honolulu untuk membantu memindahkan pengunjung dan penduduk terlantar di pulau Maui dan menemukan pengaturan akomodasi atau perjalanan lainnya,” ujar Weintraub.
Angin telah mereda sedikit setelah bertiup dengan kecepatan 60 hingga 70 mil per jam, memberi kesempatan kepada petugas pemadam kebakaran untuk mulai memadamkan api. “Tapi masih ada cukup angin untuk memicu kebakaran ini, itulah mengapa mereka khawatir di Lahaina,” kata Huff.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Beijing Cabut Aturan yang Larang Wisatawan Cina Melancong ke AS hingga Jepang