TEMPO.CO, Kuwait - Otoritas Arab Saudi menahan tiga laki-laki bersaudara yang diduga terlibat dalam serangan bom terhadap masjid kaum Syiah di Kuwait, Jumat, 26 Juni 2015.
"Dalam drama penangkapan itu, dua petugas kepolisian Saudi cedera setelah terjadi adu tembak dengan tersangka di sebuah rumah di dekat perbatasan Kuwait," bunyi pernyataan pejabat keamanan, sebagaimana dikutip kantor berita Saudi, SPA, Selasa, 7 Juli 2015.
Berita Kasus Angeline:
Rekonstruksi Angeline: 3 Fakta Ini Bikin Margriet Terpojok
Rekonstruksi, Orang Emosi: Margriet Dilempar Tahi Ayam Saja!
Mengutip keterangan juru bicara keamanan dari Kementerian Dalam Negeri, SPA menulis, "Tiga orang terlibat dalam serangan mematikan terhadap Masjid Imam al-Sadeq di Kuwait."
Salah seorang pria dari tiga bersaudara ditahan di Kota Taif barat, sedangkan dua lainnya diperam dalam kerangkeng besi di Kuwait, yang selanjutnya diekstradisi ke Arab Saudi.
Tiga orang bersaudara ini kuat dugaan berada di balik serangan bom pada bulan suci Ramadan, 26 Juni 2015, di masjid kaum Syiah, Kuwait, yang menyebabkan 27 orang tewas dan melukai ratusan lain.
Adapun salah satu koran Kuwait dalam laporannya, Senin, 6 Juli 2015, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, menyebutkan 26 orang dicokok petugas keamanan karena terlibat dalam serangan bom di negara tersebut.
Para tersangka yang ditahan itu di antaranya empat perempuan dan beberapa orang yang masih berkerabat dengan anggota kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang tinggal di kawasan tersebut.
ISIS sebelumnya menyatakan bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang menyasar masjid Syiah di Arab Saudi timur yang dihuni minoritas Syiah pada Mei 2015.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN