TEMPO Interaktif, Jakarta -- Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Muhammad Hatta, meminta seluruh warga Indonesia di Bangkok dan daerah yang terkena banjir untuk pulang ke Tanah Air. "Selagi Bandara Suvarnabhumi belum kebanjiran dan penerbangan dari Jakarta masih ada," kata Hatta kepada Tempo melalui sambungan telepon internasional.
Ia meminta warga yang pulang menunggu setidaknya satu bulan di Indonesia. "Pemerintah Thailand memperkirakan banjir akan bertahan selama enam pekan. Sebaiknya menunggu kondisi membaik di Tanah Air," Hatta menambahkan.
Berdasar data terakhir Kedutaan Besar Indonesia, masih terdapat 80 mahasiswa mulai strata 1 hingga strata 3 yang bertahan di Bangkok. Selain itu, 80 pekerja profesional asal Indonesia dan keluarganya juga belum pulang ke Tanah Air. "Mereka tinggal di apartemen sehingga aman dari banjir," ujarnya.
Namun stok makanan dan air kemasan yang sangat sedikit menjadi keprihatinan Hatta. Ia mengatakan pihaknya telah meminta bantuan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Jakarta untuk mengirim bantuan makanan dan air mineral,"Tapi sampai sekarang belum ada jawaban."
Ia pun menuturkan, jika kedutaan besar dan bandara utama Suvarnabhumi mulai kebanjiran, pihaknya akan mengungsi ke bandara Angkatan Laut Thailand, U-Tapao, sekitar 1,5 jam perjalanan ke arah Pattaya.
Permintaan agar warga asing segera kembali ke negara masing-masing juga diungkapkan oleh Kedutaan Besar Singapura di Bangkok. Sementara itu, buruh migran asal Myanmar yang berusaha mengungsi ke negara asalnya justru menjadi "sapi perahan" oknum imigrasi Thailand dan makelar buruh migran. Asisten Direktur Komite Aksi Thailand untuk Demokrasi Burma, Myint Wai, mengatakan buruh migran Myanmar dimintai uang hingga 4.000 baht atau Rp 1,1 juta agar dapat pulang.
L SITA PLANASARI A.| IRRAWADY