TEMPO.CO, Paris—Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, menuai kritik setelah memasang sampul depan bergambar presiden terpilih Emmanuel Macron di samping istrinya yang sedang hamil, Brigitte Trogneux dengan judul, "Dia akan melakukan mukjizat".
Seperti dilansir The Independent, Jumat 12 Mei 2017, sejumlah netizen menyebut sampul depan majalah itu sangat menjijikkan. Sementara netizen lain menyebut Charlie Hebdo melakukan tindakan seksis.
Dalam usia 64 tahun, Brigitte Trogneux tidak mungkin hamil. Pasangan itu tidak memiliki anak karena usia Trogneux - hal yang kemudian diangkat oleh Charlie Hebdo.
Baca: Brigitte Trogneux, Guru Drama Emmanuel Macron Hingga Ibu Negara
Bahkan di akun Facebook majalah tersebut, beberapa orang menuduh publikasi tersebut sangat “terbelakang.”
Kisah Macron telah banyak dibahas baik di Prancis maupun di luar negeri. Brigitte Trogneux yang lebih tua 25 tahun dari Macron, adalah guru drama di sekolah Macron ketika pasangan tersebut memulai hubungan mereka.
Trogneux menceritakan kepada Paris Match tahun lalu, "Pada usia 17, Emmanuel mengatakan kepada saya 'Apa pun yang Anda lakukan, saya akan menikah dengan Anda.' Cinta membawa semuanya dengan itu dan membuatku bercerai. "
Pada Oktober 2007, pasangan ini menikah di kota Le Touquet. Kini, dalam usia 64 tahun, Trogneux memiliki tiga anak dari perkawinan sebelumnya dan tujuh cucu.
Baca: Emmanuel Macron dan Brigitte, Kisah Cinta Terpaut 24 Tahun
Kartun halaman depan ditandatangani oleh Riss, editor majalah tersebut. Ini menggambarkan Mr Macron dengan tangannya di perut istrinya yang sedang hamil. Dia menyeringai.
"Dia akan melakukan mukjizat," tulisnya.
Majalah tersebut secara rutin menargetkan politisi dan tokoh masyarakat Prancis, sehingga Macron selalu cenderung tampil di sampulnya.
Namun, beberapa netizen mengkritik kartun tersebut di media sosial.
Magali Cazo berkata, "Mengapa kartunnya regresif? Betapa bodohnya! Dia [ Macron] diejek karena dia tidak memiliki anak dengan istrinya. Saya menilai Charlie sangat terbelakang. "
Nathalie Marchadier menulis, "Gambar ini tidak akan pernah bisa dibuat oleh seorang wanita. Hanya seorang pria yang bisa menarik sesuatu dari rasa tidak enak semacam itu. "
Ada pula yang membela kartun tersebut. Mereka menganggap kartun itu bukan serangan terhadap usia Macron tapi lebih pada keraguan terhadap presiden yang baru terpilih, yang menurut mereka percaya bahwa dia dapat mengubah lansekap politik Prancis dan mencapai mukjizat.
Sampul ini muncul setelah Macron membantah spekulasi bahwa dia gay dan tidak jatuh cinta dengan istrinya yang lebih tua.
Baca: 10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial
Charlie Hebdo, menjadi korban serangan teror pada Januari 2015, ketika sepasang pria bersenjata masuk ke kantor majalah tersebut dan melepaskan tembakan, menewaskan 12 orang dengan senapan otomatis mereka.
Karikatur kontroversial dari nabi Muhammad yang telah diterbitkan oleh majalah Charlie Hebdo, dianggap sebagai alasan serangan tersebut.
Emmanuel Macron menegaskan hanya orang-orang misogini atau pembenci perempuan dan homofobia yang berasumsi bahwa dia tidak dapat mencintai istrinya. Ia menuding jika istrinya berusia 20 tahun lebih muda darinya, tidak ada yang mempertanyakan hubungannya.
THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI