TEMPO.CO, Washington - Badan keamanan khusus Presiden Amerika Serikat, Secret Service, mengajukan anggaran tambahan untuk tahun 2018 sebesar US$ 60 juta atau setara Rp 798 miliar.
Pengajuan penambahan anggaran oleh Secret Service itu dimuat dalam dokumen yang diperoleh dan dipublikasi Washington Post pada 22 Maret 2017.
Anggaran tambahan Secret Service untuk perjalanan dan perlindungan sehubungan rumitnya gaya hidup keluarga Presiden Donald Trump.
Baca juga: Laptop Secret Service Berisi Data Sangat Sensitif Dicuri
Hampir setengah dari pengajuan tambahan anggaran Secret Service, yakni US$ 26,8 juta, untuk membiayai perlindungan keluarga Presiden Trump dan rumah pribadinya Trump Tower di New York.
Kemudian, US$ 33 juta akan dipakai untuk membiayai perjalanan yang dikeluarkan presiden, wakil presiden, dan kunjungan kepala negara lainnya.
Pengajuan anggaran tambahan Secret Service tahun 2018 menunjukkan mahalnya biaya agen Secret Service untuk menjaga keluarga Presiden Trump, mengakomodasi jadwal perjalanan, dan menjaga Manhattan Penthouse berlantai tiga sebagai tempat tinggal Ibu Negara, Melania Trump dan Barron, anaknya.
Baca juga: Secret Service Terbukti Rasis Bayar Ganti Rugi Rp 320,6 M
Adapun Presiden Trump menghabiskan hampir seluruh akhir pekannya di Mar-a-Lago di Florida. Dan anak laki-laki Presiden Trump keliling dunia untuk mempromosikan properti Trump dengan dikawal agen Secret Service.
Seorang sumber yang mengenal dengan baik pembahasan anggaran Secret Service mengatakan pengajuan tambahan anggaran yang dipersiapkan pada akhir Februari 2017 sudah ditolak oleh Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih.
Dengan penolakan itu, meski belum resmi disampaikan, membuat Secret Service harus mencari cara untuk menutupi biaya tambahan dengan mengawal Presiden Trump dan keluarganya.
Secret Service menolak menanggapi dokumen yang dibeberkan Washington Post. Namun Kantor Manajemen dan Anggaran mengeluarkan pernyataan bahwa Secret Servie sedang memperbaiki perkiraan anggarannya.
WASHINGTON POST | MARIA RITA