TEMPO.CO, Washington - Penyidikan terbaru kasus penembakan Duta besar Rusia untuk Turki, Sergei Andrey Karlov masih berjalan. Motif penembakan hingga tewasnya Karlov masih diselidiki. Kematian Karlov menambah panjang daftar diplomat top Rusia yang tewas dalam tiga bulan terakhir. Untuk diplomat yang tewas dibunuh, pelakunya belum diketahui termasuk motifnya yang masih misterius.
Berikut nama tujuh diplomat top Rusia yang tewas selama tiga bulan terakhir.
1. Vitaly I.Churkin, Duta besar tetap Rusia untuk PBB.
Churkin meninggal mendadak di kantornya di New York pada 20 Februari 2017. Dia dikabarkan tiba-tiba sakit ketika menuju tempat kerja. Dia meninggal sehari sebelum hari ulang tahunnya ke-65.
"Laporan menyebutkan, dia meninggal akibat serangan jantung, tetapi hasil otopsi tidak membuktikan kesimpulan tersebut," kata Independent.
Menurut New York Times, Churkin yang biasanya rajin hadir dalam sejumlah rapat di Dewan Keamanan PBB, akhir-akhi ini beberapa kali tidak hadir.Dalam rapat di PBB pada hari kematian Churkin, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Petr Iliichev mengatakan diplomat senior itu di kantor hingga seluruh pekerjaanya rampung.
2. Andrei Malanin, Konsuler Rusia di Athena, Yunani.
Malanin ditemukan tewas tergeletak di lantai kamar tidurnya di satu apartemen tanggal 9 Januari 2017. Polisi Yunani mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada pria usia 55 tahun itu. Malanin diduga meninggal karena faktor alamiah.
3. Alexander Kadakin, Duta besar Rusia untuk India.
Kadakin, 67 tahun, dilaporkan meninggal akibat gagal jantung pada 26 Januari 2017. Kadakin yang dijuluki Sahabat India sempat dirawat di rumah sakit hingga ajal menjemputnya.
"Dia meninggal setelah menderita sakit dalam waktu singkat," tulis media India saat itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi melalui akun Twitternya menyatakan rasa duka yang mendalam atas kematian Kadakin yang menghabiskan 20 tahun karir diplomatnya di India.
4. Sergei Krivov, diplomat Rusia.
Krivov, 63 tahun, ditemukan sekarat di kantor konsulat Rusia di New York, Amerika Serikat, akibat luka-luka di bagian kepala di hari pemilihan presiden Amerika Serikat, 8 November 2016. Menurut laporan BuzzFeed, Krivov awalnya dilaporkan jatuh akibat serangan jantung hingga menyebabkan kematian. Tetapi hasil laporan medis tak menyimpulkan hal itu.
Krivov diyakini bertanggung jawab untuk keamanan konsulat dari intipan intelijen Amerika Serikat meskipun semula dia mengaku hanyalah seorang satuan pengamanan.
5. Andreo Karlov, Duta besar Rusia untuk Turki.
Karlov tewas dibunuh di Ankara oleh seorang anggota polisi ketika membuka pameran fotografi pada 19 Desember 2016. Mevlut Mert Altintas, polisi Turki, sebagai penembak mati Karlov tewas ditembak rekan kerjanya karena tidak mau menyerahkan diri. Aparat Turki masih mengusut kematian Karlov.
6. Peter Poshikov, diplomat top Rusia.
Ironisnya, Pada hari yang sama dengan kematian Karlov, Polshikov, 56 tahun, tewas ditembak mati di apartemen Balaklavsky Prospekt di Moskow. Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan dukanya menjelaskan, kematian Polshikov tidak terkait dengan kerjanya. Ia tewas beberapa jam sebelum Altintas menembakkan pelurunya ke tubuh Karlov.
7. Oleg Erovinkin, mantan Kepala badan intelijen Rusia di era Soviet atau KGB.
Erovinkin ditemukan tewas di dalam mobilnya di hari Boxing Day di Moskow. Ia diduga membantu intelijen Inggris M16, Christopher Steele menyiapkan draf untuk Donald Trump. Erovinkin juga menjadi pembantu bekas Wakil Perdana Menteri Igor Sechin yang saat ini mengepalai perusahaan minyak negara, Rosneft.
Kematian Erovinkin semula diduga akibat pembunuhan, tetapi belakangan disebut serangan jantung.
INDEPENDENT | THE SUN | TELEGRAPH | DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN | MARIA RITA