TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menumpahkan amarahnya kepada hakim James Robart melalui akun Twitter-nya, Senin, 6 Februari 2017. Presiden Trump mengatakan, jika terjadi hal buruk pada Amerika, salahkan Robart dan sistem pengadilan.
Robart telah membatalkan keputusannya melarang masuk warga dari tujuh negara di Timur Tengah dan Afrika selama 90 hari serta semua pengungsi dari Suriah selama 120 hari.
Berita terkait:
Putusan Banding Buka Pintu Bagi Warga dari 7 Negara Masuk Amerika Serikat
Pelarangan Imigran, Warga Inggris Menentang Donald Trump
Tampilkan Iklan Imigran, Bir Ini Diboikot Pendukung Trump
"Tak dapat percaya seorang hakim akan membuat negara kita dalam bahaya. Jika sesuatu terjadi, salahkan dia dan sistem pengadilan. Rakyat mengalir. Buruk!" cuit Trump pada pukul 03.39, Senin ini.
Trump mengunggah ciutan itu di Twitter saat menghabiskan akhir pekannya di rumah mewahnya di Mar-a-Lago, Florida.
Setelah menyebarkan ciutan itu, Trump kemudian menuliskan ciutan keduanya yang juga masih terkait dengan amarahnya kepada Robart.
"Saya telah menginstruksikan Menteri Keamanan Dalam Negeri untuk memeriksa orang-orang yang masuk negara kita dengan SANGAT HATI-HATI. Pengadilan sedang membuat pekerjaan ini jadi sangat berat," cuit Trump.
Seorang sumber yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan kata-kata Trump yang menyerang hakim akan berdampak buruk bagi pemerintahannya.
"Tak seorang pun bahagia Presiden menyerang hakim," ujar sumber itu, seperti dilansir CNN, Senin.
Amarah Trump yang dialamatkan kepada Robart mengingatkan ucapan rasis Trump kepada hakim Gonzalo Curiel saat masa kampanye pemilihan presiden tahun lalu. Curiel merupakan hakim yang mengadili kasus pelanggaran penggunaan dana Universitas Trump di San Diego.
Trump menjulukinya "pembenci", hakim yang bias dalam putusannya karena dia orang Meksiko dan Hispanik.
CNN | NPR | MARIA RITA