TEMPO.CO, London - Ribuan orang turun ke jalan di London, Sabtu, 4 Februari 2017, untuk unjuk solidaritas dan menentang pelarangan Presiden Donald Trump terhadap warga dari tujuh negara muslim memasuki Amerika Serikat.
Unjuk rasa ini untuk kedua kalinya berlangsung di Inggris dalam sepekan menyusul kebijakan Presiden Trump.
Baca Juga:
Pada aksi jalanan tersebut, demonstran serempak berbaris menuju gedung parlemen untuk menyampaikan kemarahannya terhadap Trump dan Perdana Menteri Inggris Theresa May, yang bersedia berhubungan baik dengan pemimpin Amerika itu.
Kemarahan pengunjuk rasa juga dipicu masa kunjungan May yang diperpanjang ketika dia diundang Trump mengunjungi Amerika untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.
"Pengunjuk rasa menentang kunjungan balasan Trump. Sebanyak lebih dari 1,8 juta tanda tangan berisi petisi menolak Trump datang ke Inggris disampaikan ke Parlemen," tulis Al Jazeera, Sabtu, 4 Februari.
Sedangkan, Parlemen Inggris akan melakukan perdebatan persoalan ini pada 20 Februari 2017.
Menurut laporan Al Jazeera langsung dari London, Sabtu, para pengunjuk rasa membuat sendiri plakat atau poster yang mereka bentangkan di depan gedung parlemen Inggris.
Seperti tampak di foto, sejumlah demonstran menulis rasa kesalnya di kardus bekas dengan beragam tulisan bernada protes.
"Hampir seluruh spanduk bikinan rumahan, hasil karya mereka sendiri," seperti dilansir Al Jazeera.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN