TEMPO.CO, Brussels - Parlemen Eropa telah menyepakati dalam draf undang-undang yang sedang digodok untuk memberi status kepada robot sebagai makhluk elektronik, sehingga teknologi buatan manusia itu akan memiliki status hukum dan hak asasi robot.
Dalam hasil voting yang disetujui oleh 17 berbanding dua anggota abstein, parlemen Eropa menyetujui untuk memberikan aturan komprehensif yang menentukan tentang cara manusia berinteraksi dengan robot atau sistem kecerdasan buatan.
Simak juga:
Di Jepang, Fungsi Kasir Mulai Digantikan Robot
Robot Pemindah Material dari PENS
Langkah itu diambil menyusul adanya keyakinan yang kuat bahwa dunia kini berada di satu titik persimpangan revolusi robot dalam industri baru.
"Semakin banyak bidang kehidupan kita sehari-hari yang dipengaruhi oleh robotika," kata Mady Delvaux anggota MEP dari Luksemburg, penulis laporan itu.
"Untuk mengatasi kenyataan ini dan untuk memastikan bahwa robot akan tetap menjadi pelayanan manusia maka kita sangat perlu membuat kerangka hukum Eropa yang kuat."
Menurut BBC pada 12 Januari 2017, peraturan itu mengalokasikan desainer harus memastikan robot ciptaan mereka memiliki saklar pembunuh yang dapat berfungsi untuk mematikan robot itu, jika ada keharusan untuk melakukannya.
Selain itu, para pengguna juga diwajibkan dapat menggunakan robot tanpa memiliki rasa takut atau khawatir tentang minus fisik atau psikologis.
Robot, robot web, android dan setiap manifestasi kercerdasan buatan lain akan membuka revolusi industri baru yang akan menyentuh setiap lapisan masyarakat.
Era baru robot juga berpotensi untuk menyebabkan kemakmuran secara virtual tanpa batas. Namun muncul pertanyaan tentang peran mereka di masa depan termasuk apakah negara-negara anggota harus memperkenalkan gaji dasar kepada robot yang bertugas.
Selain itu ada kemungkinan menjelang abad mendatang, kecerdasan buatan mampu mengatasi kemampuan kecerdasan manusia.
Sehingga menurut laporan itu, jika tidak ada persiapan dilakukan, maka akan menjadi tantangan terhadap kemampuan manusia untuk mengawasi hasil ciptaannya sendiri, dan memastikan kelangsungan hidup manusia.
Laporan itu juga menyebutkan, pada masa mendatang produsen atau pemilik robot harus membeli perlindungan asuransi untuk robot masing-masing yang mungkin akan melakukan kerusakan, pajak robot saat teknologi ini mampu menghasilkan nilai ekonomi, menciptakan status hukum khusus untuk robot.
Laporan yang berupa draf undang-undang tersebut membutuhkan persetujuan dari setiap negara anggota Uni Eropa yang akan membahas dan mengubah peraturan itu sebelum menjadi undang-undang yang sah pada Februari mendatang.
BBC|GUARDIAN|YON DEMA
