TEMPO.CO, ANKARA—Pembahasan reformasi konstitusi Turki yang diharapkan partai penguasa dapat memperluas kekuasaan Presiden Recep Tayyip Erdogan, berakhir ricuh. Anggota parlemen Turki baku pukul saat rapat.
Seperti dilansir Reuters, Kamis 12 Januari 2017, sejumlah anggota parlemen dari partai penguasa, AKP, dan partai oposisi utama, CHP, saling pukul saat rapat berlangsung semalam.
Berita terkait:
Jika RUU Ini Gol, Erdogan Jadi Presiden Turki Hingga 2029
Parlemen Turki Perpanjang Masa Darurat 90 Hari
Turki Tahan 2 Pemimpin Partai Oposisi dan 9 Anggota Parlemen
Seperti dilaporkan media pemerintah Turki, Daily Sabah, hidung Wakil Ketua Partai AK Ankara, Fatih ahin, patah karena dipukul anggota parlemen dari CHP. Sementara kaki Wakil AKP Trabzon, Muhammed Balta, digigit oleh anggota parlemen CHP lainnya.
AKP, yang didukung partai nasionalis MHP, mendorong legislasi yang memberi kekuatan lebih besar kepada Erdogan. Namun kubu oposisi yang dipimpin CHP dan partai pro-Kurdi, HDP, khawatir aturan baru ini akan menuntun Turki ke era otoritarian.
Insiden ini berawal ketika anggota parlemen dari CHP menolak upaya anggota AKP untuk melakukan pemungutan suara rahasia. Anggota parlemen AKP kemudian berusaha merebut telepon anggota CHP yang merekam pemungutan rahasia itu.
Meski terjadi bentrok, parlemen akhirnya menyetujui pasal ke-4 dan ke-5 dari 18 pasal yang dibahas, Pembahasan reformasi konstitusi masih akan berlangsung hingga Kamis siang.
Reformasi ini akan memungkinkan Erdogan menunjuk dan memecat menteri-menteri pemerintah. Ia juga dapat mengambil kekuasaan dari partai pemenang pemilu, bahkan berkuasa hingga 2029.
REUTERS | DAILY SABAH | SITA PLANASARI AQUADINI