TEMPO.CO, Istanbul - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam teror penembakan di klub malam Rheina, Distrik Ortakoy, Istanbul, Turki, Minggu, 1 Januari 2017, dini hari tadi.
"Hingga rilis ini dikeluarkan belum terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban," kata Kemlu RI dalam rilisnya, Minggu.
Kemlu RI juga mengimbau agar WNI yang berada di Turki agar meningkatkan kewaspadaan. Para WNI diminta menjauhi wilayah-wilayah yang dinilai rawan, dan mengikuti perkembangan situasi keamanan setempat.
Sementara Konsulat Jenderal RI Istanbul terus berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di kota itu.
Pemerintah Indonesia juga mengutuk keras serangan tersebut dan pun menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban tewas maupun luka.
Dalam insiden penembakan yang terjadi sekitar pukul 1.30 waktu setempat itu, sekitar 39 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sebanyak 16 orang dari total jumlah korban adalah warga negara asing. Namun, saat ini baru lima orang berkewarganegaraan Turki yang teridentifikasi pasti. Adapun korban luka-luka dilaporkan mencapai 69 orang.
"KJRI Istanbul terus bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi mengenai situasi," kata Kemlu RI. Mereka pun mengecek langsung sejumlah rumah sakit rujukan dan lokasi lainnya untuk memastikan keselamatan WNI di Istanbul.
Jumlah WNI yang saat ini berada di wilayah kerja KJRI Istanbul mencapai 1050 orang. Sebagian besarnya adalah pelajar, kelompok profesional dan ibu rumah tangga.
YOHANES PASKALIS