TEMPO.CO, Ottawa - Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia melihat besarnya potensi investor Kanada untuk berinvestasi di tanah air. Potensi mengalirnya penanaman modal langsung dari Kanada ke Indonesia itu didukung Produk Domestik Bruto negara yang dipimpin Perdana Menteri Justin Trudeau tersebut yang saat ini mencapai hampir US$ 1,4 triliun ‘’Kami akan terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi investasi di berbagai sektor,’’ kata Kepala BKPM Franky Sibarani, ketika memberikan Keynote Speech dalam ‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ di Montreal, Kanada pada 25 Mei lalu.
Kepada sekitar 50 calon investor dan importir di wilayah provinsi Quebec, Franky menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi di Indonesia, termasuk kemudahan perizinan. ‘’Kalau investasi Anda bernilai di atas 100 milyar rupiah dan/atau menyerap 1.000 lapangan kerja, izin investasi keluar dalam waktu tiga jam,’’ kata Franky.
Selain Kepala BKPM, acara ‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ juga menampilkan wakil dari Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara, dan Pemerintah Kota Bekasi. Mereka menyampaikan potensi investasi di daerah masing-masing.
Di acara yang sama, CEO Manulife Quebec dan gerai furnitur Artemano, dua perusahaan Kanada yang telah menjalin bisnis dengan Indonesia, memaparkan pengalaman dan kiat mereka berusaha di Indonesia.
‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ merupakan bagian terakhir dari rangkaian acara ‘’Indonesian Festival 2016’’. Festival diawali dengan pameran produk ekspor Indonesia, bazar kuliner dan pentas kesenian tradisional di City Hall (Balai Kota) di Ottawa pada 22 – 23 Mei 2016. Pameran menampilkan produk-produk makanan kemasan (antara lain produk Indofood, Mayora dan Toba Sorimi Industries), furnitur, handycraft, karet (ban produksi GT), dan batik.
Berbagai makanan tradisional Indonesia, mulai dari tempe, sate, mie ayam, rendang, otak-otak, sampai ayam kremes dijajakan oleh masyarakat Indonesia yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja profesional di wilayah Ottawa dan sekitarnya. ‘’Niat kami membantu agar Festival berlangsung meriah dan Indonesia semakin dikenal di Kanada. Kalau dapat untung lumayan, dianggap sebagai bonus sajalah,’’ ungkap Budi Mulyono, pegawai salah satu kedutaan asing di Ottawa. Selama Festival, lebih dari 2.000 tusuk sate ayam dan daging ludas dibeli para pengunjung. Di acara ini juga dibagikan gratis minuman kopi specialty Gunung Raung dan Kopi Luwak.
Selama dua hari, tidak kurang dari 1.600 pengunjung meramaikan acara pameran dan bazar. Dengan antusias warga Ottawa dan kota-kota sekitarnya menikmati suguhan berbagai tarian tradisional (antara lain, Saman, Pendet, dan Bajidor Kahot), rebana dan musik keroncong. Tanpa sungkan-sungkan, pengunjung juga ikut bergoyang mengikuti tari Poco Poco. ‘’We have fun, man. Thanks to the Embassy of Indonesia,’’ kata Loc Pham, diplomat Kanada yang memboyong keluarganya mengunjungi Festival.
Festival Indonesia merupakan kegiatan tahunan yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ottawa untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Kanada di Ottawa dan sekitarnya. Biasanya, festival digelar di halaman KBRI selama seharian penuh dengan menampilkan berbagai kulinari dan kesenian tradisional. Karena jumlah pengunjung yang terus meningkat, pada tahun ini acara berlangsung di luar KBRI, yaitu di City Hall, pusat kota Ottawa.
Festival juga menampilkan produk ekspor dan peluang investasi di Indonesia. ‘’Sesuai kebijakan Presiden Jokowi, kami akan semakin gencar mempromosikan produk dan peluang investasi di Indonesia kepada masyarakat Kanada, terutama kalangan usaha,’’ kata Duta Besar Indonesia untuk Kanada Dr. Teuku Faizasyah.
Melihat potensi dan respon dunia usaha terhadap Indonesian Festival 2016, baik Kepala BKPM Franky Sibarani maupun Dubes Faizasyah saat ini telah merancang strategi promosi berikutnya. BKPM dan KBRI akan secara khusus mengawal dan memfasilitasi pelaku ekonomi Kanada yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Faizasyah menyatakan, pihak kedutaan berencana menggelar Indonesian Festival 2017 pada 25 – 27 Agustus 2017, dengan jumlah peserta pameran, bazar, dan pentas kesenian yang lebih meningkat.
K Candra Negara, Ottawa