Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesian Festival 2016 di Ottawa Berlangsung Meriah  

image-gnews
Duta Besar RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah, berbincang dengan salah seorang pengunjung
Duta Besar RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah, berbincang dengan salah seorang pengunjung "Indonesian Culinary Traditions" di KBRI Ottawa, 18 Maret 2015. Foto: KBRI Ottawa
Iklan

TEMPO.CO, Ottawa - Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia melihat besarnya potensi investor Kanada untuk berinvestasi di tanah air. Potensi mengalirnya penanaman modal langsung dari Kanada ke Indonesia itu didukung Produk Domestik Bruto negara yang dipimpin Perdana Menteri Justin Trudeau tersebut yang saat ini mencapai hampir US$ 1,4 triliun ‘’Kami akan terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi investasi di berbagai sektor,’’ kata Kepala BKPM Franky Sibarani, ketika memberikan Keynote Speech dalam ‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ di Montreal, Kanada pada 25 Mei lalu.

Kepada sekitar 50 calon investor dan importir di wilayah provinsi Quebec, Franky menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi di Indonesia, termasuk kemudahan perizinan. ‘’Kalau investasi Anda bernilai di atas 100 milyar rupiah dan/atau menyerap 1.000 lapangan kerja, izin investasi keluar dalam waktu tiga jam,’’ kata Franky.

Selain Kepala BKPM, acara ‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ juga menampilkan wakil dari Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara, dan Pemerintah Kota Bekasi. Mereka menyampaikan potensi investasi di daerah masing-masing.

Di acara yang sama, CEO Manulife Quebec dan gerai furnitur Artemano, dua perusahaan Kanada yang telah menjalin bisnis dengan Indonesia, memaparkan pengalaman dan kiat mereka berusaha di Indonesia.

‘’Indonesia – Canada Business Forum’’ merupakan bagian terakhir dari rangkaian acara ‘’Indonesian Festival 2016’’. Festival diawali dengan pameran produk ekspor Indonesia, bazar kuliner dan pentas kesenian tradisional di City Hall (Balai Kota) di Ottawa pada 22 – 23 Mei 2016. Pameran menampilkan produk-produk makanan kemasan (antara lain produk Indofood, Mayora dan Toba Sorimi Industries), furnitur, handycraft, karet (ban produksi GT), dan batik.

Berbagai makanan tradisional Indonesia, mulai dari tempe, sate, mie ayam, rendang, otak-otak, sampai ayam kremes dijajakan oleh masyarakat Indonesia yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja profesional di wilayah Ottawa dan sekitarnya.  ‘’Niat kami membantu agar Festival berlangsung meriah dan Indonesia semakin dikenal di Kanada. Kalau dapat untung lumayan, dianggap sebagai bonus sajalah,’’ ungkap Budi Mulyono, pegawai salah satu kedutaan asing di Ottawa. Selama Festival, lebih dari 2.000 tusuk sate ayam dan daging ludas dibeli para pengunjung. Di acara ini juga dibagikan gratis minuman kopi specialty Gunung Raung dan Kopi Luwak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama dua hari, tidak kurang dari 1.600 pengunjung meramaikan acara pameran dan bazar. Dengan antusias warga Ottawa dan kota-kota sekitarnya menikmati suguhan berbagai tarian tradisional (antara lain, Saman, Pendet, dan Bajidor Kahot), rebana dan musik keroncong. Tanpa sungkan-sungkan, pengunjung juga ikut bergoyang mengikuti tari Poco Poco. ‘’We have fun, man. Thanks to the Embassy of Indonesia,’’ kata Loc Pham, diplomat Kanada yang memboyong keluarganya mengunjungi Festival.

Festival Indonesia merupakan kegiatan tahunan yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ottawa untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Kanada di Ottawa dan sekitarnya. Biasanya, festival digelar di halaman KBRI selama seharian penuh dengan menampilkan berbagai kulinari dan kesenian tradisional. Karena jumlah pengunjung yang terus meningkat, pada tahun ini acara berlangsung di luar KBRI, yaitu di City Hall, pusat kota Ottawa.

Festival juga menampilkan produk ekspor dan peluang investasi di Indonesia. ‘’Sesuai kebijakan Presiden Jokowi, kami akan semakin gencar mempromosikan produk dan peluang investasi di Indonesia kepada masyarakat Kanada, terutama kalangan usaha,’’ kata Duta Besar Indonesia untuk Kanada Dr. Teuku Faizasyah.

Melihat potensi  dan respon dunia usaha terhadap Indonesian Festival 2016, baik Kepala BKPM Franky Sibarani maupun Dubes Faizasyah saat ini telah merancang strategi promosi berikutnya. BKPM dan KBRI akan secara khusus mengawal dan memfasilitasi pelaku ekonomi Kanada yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Faizasyah menyatakan, pihak kedutaan berencana menggelar Indonesian Festival 2017 pada 25 – 27 Agustus 2017, dengan jumlah peserta pameran, bazar, dan pentas kesenian yang lebih meningkat.

K Candra Negara, Ottawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 lewat postingan di Instagram, Sabtu, 25 Desember 2021.
Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.


Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Suasana evakuasi WNI dari wilayah Ukraina yang tengah dilanda konflik bersenjata dengan Rusia, dalam foto yang diunggah 27 Februari 2022. Sebanyak 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania. Twitter/@Kemlu_RI
Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.


Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar bersama Alta Lauren Gunawan, wanita keturunan Indonesia yang menjadi anggota Secret Service Presiden Donald Trump, saat mengunjungi Kedutaan Besar RI di Washington DC, Jumat, 12 Juli 2019. Dok. KBRI Washington DC
Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.


Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID bertugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Abbas menjelang pulang ke Indonesia setelah 14 bulan bertugas. [KBRI ADDIS ABABA]
Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.


90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

Beberapa pemuda inovator Ethiopia  bertanding gagasan dalam acara bertajuk Ignite Africa Challenge di hadapan lebih dari 10 juri dari Ethiopia dan luar Ethiopia termasuk dari KBRI Addis Ababa, Sabtu, 29 Juni 2019. [KBRI Addis Ababa]
90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.


Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Ilustrasi sate ayam saus kacang berpadu salad Bali. shutterstock.com
Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.


KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa, Ethiopia mengadakan diskusi panel dan pameran foto memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB di aula KBRI Addis Ababa, Jumat, 31 Mei 2019 [KBRI Addis Ababa]
KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.


500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

28 Mei 2019

Ilustrasi mudik Lebaran. TEMPO/Franoto
500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

Satuan Kerja Perhubungan KBRI Kuala Lumpur memprediksi 500 WNI mudik via Pelabuhan Muar, Negeri Johor, Malaysia, tiap hari.


Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

7 Mei 2019

Warga Muslim Indonesia salat tarawih menyambut Ramadan di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, Ethiopia, Minggu, 5 Mei 2019. [KBRI Addis Ababa]
Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Warga Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia menyambut bulan suci Ramadan dengan salat tarawih di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, 5 Mei 2019.


WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

15 April 2019

Wanita terlama tinggal di Ethiopia,  Savitri Ari Ernaningtyas., bersama dua anaknya dan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur di sela pemberian suara di kota Awassa. {KBRI di Addis Ababa]
WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

Sebanyak 150 WNI di Ethiopia memberikan suaranya pada pemilu 2019, termasuk Savitri Ari Ernaningtya, WNI terlama tinggal di Ethiopia.