TEMPO.CO, Brussel - Setidaknya 10 orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya terluka, sementara ratusan lagi diyakini masih terperangkap setelah terjadi dua ledakan di Bandara Zaventem, Brussel, Belgia pada Selasa pagi, 22 Maret 2016.
Saksi mengatakan ledakan itu terjadi di dekat loket check-in untuk pesawat American Airlines pada pukul 08.00 waktu setempat.
Gambar dan rekaman bandara telah dibagikan di media sosial oleh saksi di lokasi kejadian. Gambar itu memperlihatkan asap ledakan yang terlihat dari luar bandara. Video, yang sempat direkam penumpang lain, turut memperlihatkan orang-orang sedang berlari keluar dari bandara tersebut.
News.com.au melaporkan, pada Selasa, 22 Maret 2016, media Belgia memberitakan ada tembakan dan teriakan dalam bahasa Arab terdengar di bandara sebelum ledakan. Semua orang meyakini bahwa itu adalah serangan teroris.
"Tidak tahu bagaimana ledakan itu terjadi. Namun tampaknya bandara Brussel telah ditargetkan dalam serangan teroris," kata seorang saksi mata, Alex Rossi, yang merupakan wartawan Sky News.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengatakan negara tersebut telah meningkatkan keamanan karena khawatir terjadi upaya balas dendam menyusul penahanan tersangka ledakan di Paris pada Jumat lalu. "Brussel masih dalam kondisi waspada setelah menahan tersangka yang menjadi individu paling diinginkan di Eropa," ujar Jambon.
Ledakan itu terjadi sepekan setelah otoritas menahan tersangka utama insiden ledakan Paris di ibu kota Belgia ini, yaitu Salah Abdeslam.
NEWS.COM.AU | YON DEMA