TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik Donald Trump sempat menggunakan kata-kata vulgar saat mengomentari kekalahan Hillary Clinton dalam pemilihan umum Presiden AS pada 2008 lalu. Komentar itu muncul dalam sesi istirahat suatu debat pada Sabtu, 19 Desember 2015, saat Clinton sedang pergi ke kamar kecil.
“Dia (Clinton) sebenarnya hampir menang, tapi dipecundangi dan akhirnya kalah,” kata Trump di Grand Rapids, Michigan dikutip dari Reuters, Selasa, 22 Desember 2015.
Dalam kalimat berbahasa Inggris tersebut, Trump menggunakan frasa “She got schlonged” yang mengandung konten vulgar.
Komentar vulgar pengusaha yang mengajukan diri sebagai calon orang nomor satu di AS ini juga terjadi sehari setelah Trump menuduh Clinton berbohong soal proposal yang diajukannya. Kebohongan yang dimaksud itu adalah Clinton yang mengatakan proposal Trump soal pelarangan masuknya warga muslim ke Amerika adalah sebuah propaganda terhadap gerakan terorisme ISIS.
“Dia tak muncul juga, sepertinya dia sudah menyerah,” ujar Trump berkelakar menyindir Clinton yang cukup lama kembali dari toilet. “Hei, di mana Hillary? Debat sesi kedua akan segera dimulai. Aku tahu dia sedang berada di mana. Ah, jijik, aku tak ingin membicarakannya.”
Sebuah poling di media Reuters pada Senin, 21 Desember 2015, menunjukkan bahwa Trump kemungkinan besar akan kalah secara head-to-head jika saja pemilu Presiden AS dilakukan hari itu juga.
Tiap enam dari sepuluh orang, dihitung dari rata-rata responden pada poling tersebut, mengaku malu bila konglomerat AS tersebut menjadi Presiden AS.
Gaya dan komentar Trump dalam berkampanye dianggap keterlaluan. Satu yang terkenal adalah saat dia mengatakan akan melarang masuknya warga muslim ke AS pascapenembakan brutal yang terjadi di San Bernardino pada November 2015. Komentarnya soal kaum Hispanik pun berhasil mengundang amarah sebagian pihak yang terlontar di sejumlah jejaring sosial.
Sindiran vulgar Trump pada Clinton ini bukan yang pertama kali. Pada 2011 lalu, dia sempat menggunakan kata vulgar saat diwawancarai Washington Post terkait dengan kekalahan sejumlah anggota Partai Republik dalam pemilu. Para anggota yang kalah tersebut juga perempuan, layaknya Hillary Clinton.
YOHANES PASKALIS