TEMPO.CO, San Bernardino - Syed Farook, salah seorang tersangka pelaku penembakan di San Bernardino, California, Rabu, 2 November 2015, yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 17 korban lainnya, tewas didor polisi.
Dalam keterangannya kepada Daily News, ayah Farook mengatakan, "Saya sama sekali tidak mendengar apa-apa tentang dia. Dia bekerja di sebuah kantor pemerintahan. Dia sudah menikah dan memiliki seorang anak," ujar ayah Farook, Kamis 3 Desember 2015.
Ayah Farook mengaku kepada Daily News bahwa putranya itu sudah lama tidak berbicara dengannya sejak dia bercerai dengan ibunya. "Ibu Farook tidak ingin melihat saya," ucapnya. Ayahnya menambahkan, "Dia sangat taat dan alim. Setiap hari dia pergi kerja, pulang, dan salat. Dia seorang muslim yang taat."
Farook dilaporkan bekerja sebagai seorang teknisi kesehatan di kawasan San Bernardino. Ayahnya mengungkapkan, "Farook bekerja sebagai seorang penilik untuk sejumlah restauran dan hotel."
Kepala kepolisian San Bernardino, Jarrod Burguan, dalam keterangannya kepada media mengatakan, dua tersangka pelaku penembakan di San Bernardino tewas dalam drama adu tembak dengan polisi setempat di East San Bernardino Avenue dekat Mountain View Avenue. "Keduanya ditembak mati setelah kendaraannya ditemukan dan dibuntuti petugas keamanan."
Agen FBI, David Bowdich, mengatakan kepada media pada acara jumpa pers, tersengka penembakan memiliki hububungan dengan organisasi teroris internasional. Menurut FBI sebagaimanan disampaikan kepada pers, Farook, 28 tahun, bekerja sebagai ahli lingkungan di sebuah kota selama lima tahun.
Selain Farook, tersangka penembakan lainnya adalah Tashfeen Malik. "Farook dan Malik memiliki hubungan," kata Burguan tanpa memberikan keterangan detail tentang hubungan tersebut.
Kepolisian San Bernardino menyampaikan informasi terbaru tentang tersangka lain yaitu Tayyep Bin Ardogan. Sejumlah laporan media menyebutkan, Bin Ardogan, lelaki berusia 28 tahun, asal Qatar Timur Tengah.
MEDIAITE | CHOIRUL AMINUDDIN