TEMPO.CO, Moskow - Pramugara yang dijadwalkan terbang bersama pesawat Rusia yang jatuh di Mesir Sabtu lalu selamat dari tragedi itu setelah memutuskan berhenti kerja seminggu sebelum kejadian.
Oleg Ermakov nekad berhenti kerja setelah ayahnya berulang kali meminta untuk melakukan hal itu karena bermimpi sesuatu bencana buruk akan terjadi.
Bahkan Oleg mengatakan, namanya juga terdaftar sebagai awak pesawat yang akan bertugas pada hari kejadian meskipun telah mengundurkan diri.
"Hal ini sesuatu yang menakjubkan. Saya kenal semua kru penerbangan dan sering terbang di rute yang sama berulang kali," kata Oleg, seperti yang dilansir The Sun pada Kamis 5 November 2015.
Oleg menambahkan, sebelum ini dia pernah berpikir untuk mengundurkan diri, setelah sepekan sebelum kejadian setelah menerima panggilan telepon dari ayahnya. Ayah Oleg mengaku mengalami mimpi buruk dan terlihat sedih serta memohon padanya untuk mengundurkan diri.
Meskipun bersyukur selamat dari kecelakaan itu, namun Oleg turut berduka dengan tragedi tersebut karena mantan rekan kerjanya terbunuh.
"Saya kenal dekat dengan pilot. Mereka baik, pilot profesional, mantan pilot militer dan memiliki pengalaman bertahun dalam penerbangan," ujar Oleg.
Pesawat Airbus A-321 yang membawa 217 penumpang dan tujuh kru hilang dari radar setelah 23 menit lepas landas pada pukul 5.51 pagi Sabtu dari bandara Sharm el-Sheikh, Mesir ke St Petersburg, Rusia. Tragedi tersebut menewaskan seluruh penumpang termasuk 17 anak-anak.
THE SUN|YON DEMA