TEMPO.CO, Marawi -Sedikitnya 163 warga sipil Fili[ina berhasil diselamatkan setelah terjebak di Marawi yang dikuasai kelompok teroris afiliasi ISIS, Maute selama hampir dua minggu.
Pasukan pemerintah dan tim penyelamat dari Pusat Manajemen Krisis Provinsi pada hari Sabtu, 3 Juni 2017, menyelamatkan mereka yang terjebak di Marawi selama 11 hari.
Baca: 16 WNI yang Terjebak di Marawi Diterbangkan ke Jakarta dari Davao
Di antara warga sipil yang diselamatkan dari Marawi itu, termasuk puluhan warga Kristen yang selama ini dilindungi oleh tokoh muslim setempat. Penduduk Kristen termasuk dalam target serangan militan Maute.
Seperti yang dilansir Rappler pada 4 Juni 2017, puluhan warga Kristen Marawi itu merupakan bagian dari 71 warga sipil yang selama ini berlindung di rumah bekas pejabat tinggi di Otoritas Provinsi Muslim Mindanao atau ARMM, Norodin Alonto Lucman.
Seorang warga kristen yang diselamatkan pada Sabtu, Jayare Libanta, mengatakan bahwa dia dan 12 orang lainnya beruntung karena dilindungi oleh Lucman.
Baca: 11 WNA Filipina Terdampar di Pulau Bunyu, Terkait Marawi?
"Kami berlindung di sana. Berkali-kali, para ekstrimis mendatangi rumah Lucman. Mereka tidak masuk rumah, mereka menghormatinya," kata Libanta.
Selain di rumah Lucman, beberapa warga Kristen lainnya juga diberi perlindungan oleh umat muslim Marawi.
Militer mengatakan, sekitar 50 militan masih menguasai pinggir Marawi dan menawan setidaknya 15 warga sipil termasuk seorang pastor. Mereka dijadikan perisai manusia.
Sebanyak 200 warga lagi masih terperangkap di Marawi dan hidup tanpa makanan dan minuman.
RAPPLER|YON DEMA