TEMPO.CO, Islamabad - Putra Osama bin Laden, Hamza, menyatakan siap memimpin al-Qaeda setelah kematian ayahnya beberapa tahun silam. Hal itu terungkap melalui surat yang ditulisnya ketika pasukan Amerika Serikat menyerbu tempat persembuyian bin Laden di Abbottabad, Pakistan, 2011.
Sekarang, Hamza berusia sekitar 28 tahun. Namun dia menulis surat tersebut kepada ayahnya ketika umunya masih 22 tahun.
Seorang bekas anggota FBI yang membacakan dokumen tersebut mengatakan, Hamza tampaknya termotivasi dan mempersiapkan balas dendam atas kematian ayahnya.
Ali Soufan, seorang agen intelijen yang menjadi anggota biro penyelidik al-Qaeda usai serangan 9/11 mengatakan, putra bin Laden itu sepertinya bakal menjadi pemimpin organisasi teroris ketika dia masih anak-anak.
Dia menjelaskan sebagaimana dilaporkan CBS News, pada prinsipnya pesan Hamza di surat itu menyatakan bahwa dia punya hasrat balas dendam.
"Hamza mengatakan, 'Hei rakyat Amerika, kami akan datang dan kalian akan merasakannya. Kami akan balas dendam atas kematian ayah saya, rakyat Irak dan Afganistan.' Semua itu adalah demi balas dendam," kata soufan.
Selama pembicaraan 60 menit, Soufan menjelaskan surat yang dibuat oleh Hamza itu sangat penting meskipun ketika dia menulis itu tak pernah melihat ayahnya selama bertahun-tahun.
Hamza adalah tokog penting dalam beberapa propaganda al-Qaeda melalui video, kendati dia masih melia. Dia menyampaikan rekaman pesan mengenai serangan teroris di London, Washington dan Paris selanjutnya disiarkan oleh al Qaeda pada 2015.
Osama tewas di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011, oleh pasukan komando Amerika Serikat SEAL.
Menyusul kematiannya, puluhan surat yang ditulis oleh Hamza kepada keluarganya dan anggota senior al-Qaeda dirilis.
Pejabat senior intelijen yang tak disebutkan namanya mengatakan, beberapa isi surat mengungkanpan bahwa dia ingin mempersiapkan anaknya untuk mengambil alih kepemimpinan al-Qaeda. Bahkan ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.
DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN