Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Referendum Konstitusi Turki, Rencana Perubahan yang Bersejarah

image-gnews
Poster yang bergambarkan Pendiri Turki Modern, Mustafa Kemal Ataturk dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diletakkan di atas senuah monumen di Izmir, Turki, 9 April 2017. REUTERS
Poster yang bergambarkan Pendiri Turki Modern, Mustafa Kemal Ataturk dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diletakkan di atas senuah monumen di Izmir, Turki, 9 April 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tanggal 16 April 2017 akan menjadi hari yang bersejarah bagi Turki, dimana rakyat akan menentukan perubahan bersejarah sejak negara itu didirikan Kemal Pasha Ataturk pada 1923 melalui referendum konstitusi Turki.

Sebanyak 55,3 juta pemilih Turki dan 3 juta pemilih di luar Turki akan memilih Ya atau Tidak untuk melakukan perubahan terhadap 18 butir perubahan kontitusi yang telah disepakati parlemen negara itu pada Januari lalu.

Baca: Parlemen Golkan Konstitusi Baru, Turki Referendum April Ini

Sebanyak 18 perubahan dalam konstitusi baru tersebut termasuk meningkatkan jumlah anggota parlemen menjadi 600 orang dari sebelumnya 550, menurunkan usia minimum untuk menjadi anggota parlemen menjadi 18 tahun dari sebelumnya 25 tahun, serta pemilihan parlemen dan presiden digelar bersamaan setiap lima tahun.

Namun hal yang paling kontroversial dalam referendum ini adalah perubahan sistem pemerintahan dari parlementer menjadi presidensial.

Oleh sebagaian orang hal ini dinilai mengkhawatirkan karena akan menjadikan Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai diktator baru.

Karena berdasarkan referendum ini, Erdogan dapat mengikuti pemilihan presiden hingga 2029, hingga menunjuk 12 dari 15 hakim agung Turki.

Bila disetujui oleh rakyat, konstitusi baru ini juga akan menggantikan aturan yang dibuat setelah kudeta oleh militer Turki pada 1982.

Perubahan konstitusi ini telah dibahas sejak Erdogan terpilih menjadi presiden pada bulan Agustus 2014. 18 perubahan konstitusi ini pun disahkan oleh parlemen pada Januari lalu.

Pendukung Erdogan melihat rencana perubahan itu sebagai jaminan stabilitas saat negara menghadapi gejolak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Maret, Film Biopik Pertama Erdogan Bakal Tayang di Bioskop

Apalagi keamanan Turki terancam oleh perang di negara tetangga Suriah dan Irak dan dengan serentetan serangan ISIS dan militan Kurdi.

Hal ini didukung Erdogan dalam kampanyenya dengan mengatakan 65 pemerintahan dalam 93 tahun republik Turki modern, masing-masing hanya berlangsung rata-rata tiap 16 bulan.

Namun, kubu oposisi khawatir Turki akan menghadapi otoritarianisme. Terlebih, setelah kudeta militer gagal pada 15 Juli 2016 lalu, negara telah menahan puluhan ribu orang, dari guru, jurnalis, tentara, polisi hingga hakim.

Lantas apa saja poin-pon penting dari referendum konstitusi Turki? Berikut rinciannya:

• Mengubah sistem parlementer menjadi presidensial. Presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebelumnya Presiden adalah kepala negara sementara kepala pemerintahan dijabat perdana menteri

• Penghapusan jabatan perdana menteri. Presiden kini dapat menunjuk kabinet sendiri dan memiliki wakil presiden, tanpa perlu persertujuan parlemen. Akibatnya, parlemen tidak dapat menjatuhkan pemerintahan
• Berdasarkan kewenangan yang baru, presiden memiliki kekuasaan untuk memilih kabinetnya sendiri serta kekuasaan yudikatif untuk menunjuk 12 dari 15 hakim Mahkamah Agung
• Konstitusi baru tersebut juga akan membuka jalan bagi presiden untuk rangkap jabatan sebagai ketua partai politik.
• Jumlah anggota parlemen menjadi 600 orang dari sebelumnya 550, menurunkan usia minimum untuk menjadi anggota parlemen menjadi 18 tahun dari sebelumnya 25 tahun, serta pemilihan parlemen dan presiden digelar bersamaan setiap lima tahun.
• Penghapusan pengadilan militer
• Presiden dapat dimakzulkan oleh parlemen jika melakukan pelanggaran hukum. Berdasarkan konstitusi lama, presiden hanya dapat dimakzulkan jika melakukan pengkhianatan

ANADOLU AGENCY | DW | BBC | AP | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI

 


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

5 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza


Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

24 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik


Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

57 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.


Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

23 Februari 2024

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.[Presidential Press Office / Handout via REUTERS]
Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil Pemilu 2024.


Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

13 Februari 2024

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

Dalam kunjungan kerjanya ke dua negara, Recep Tayyip Erdogan memastikan krisis di Gaza akan menjadi fokus pihaknya.


Polisi Tangkap Presiden Klub Ankaragucu yang Pukul Wasit Liga Turki Halil Umut Meler

13 Desember 2023

Wasit Halil Umut Meler tergeletak di tanah di akhir pertandingan sepak bola Super Lig Turki antara MKE Ankaragucu dan Caykur Rizespor. REUTERS/Abdurrahman Antakyali
Polisi Tangkap Presiden Klub Ankaragucu yang Pukul Wasit Liga Turki Halil Umut Meler

FIFA menyatakan pemukulan terhadap wasit di Liga Turki tidak dapat diterima.


Recep Tayyip Erdogan: Menghancurkan Hamas adalah Skenario Tak Realistis

3 Desember 2023

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan  berbicara usai melakukan salat jenazah dalam upacara pemakaman Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas operasi militer
Recep Tayyip Erdogan: Menghancurkan Hamas adalah Skenario Tak Realistis

Recep Tayyip Erdogan memperingatkan kalau tujuan Israel menghancurkan Hamas atau mendepak kelompok itu dari Gaza adalah hal yang tidak terjangkau.


Israel Akan Diseret Erdogan ke Mahkamah Internasional Sebagai Penjahat Perang, Lebih Jauh Soal Penjahat Perang

8 November 2023

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden (tidak dalam gambar), saat Biden mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Israel Akan Diseret Erdogan ke Mahkamah Internasional Sebagai Penjahat Perang, Lebih Jauh Soal Penjahat Perang

Pernyataan Recep Tayyip Erdogan mengenai penjahat perang sering kita temui dalam catatan sejarah, utamanya mengenai peperangan.


Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke ICC, Berikut Kategori Kejahatan Perang

6 November 2023

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke ICC, Berikut Kategori Kejahatan Perang

Presiden Turki Erdogan akan melakukan segala cara untuk membawa kasus kejahatan perang yang dilakukan Israel ke ICC. Ini ketegori kejahatan perang.


9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014

30 Agustus 2023

Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas
9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014

Ini kilas balik kemenangan Recep Tayyip Erdogan pada pemiluTurki 2014, yang membuatnya pertama kali dilantik sebagai Presiden Turki.