TEMPO.CO, Ottawa - Aktivis muda pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai dianugerahi status warga negara kehormatan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Malala menjadi orang termuda dan orang ke enam penerima anugerah itu dari Kanada.
Upacara pemberian status kehormatan kepada Malala yang saat ini sebagai Duta Perdamaian PBB dilangsungkan pada Rabu, 12 April 2017 di Parliament Hill dengan disaksikan oleh pejabat tinggi, anggota parlemen, menteri kabinet dan diplomat Kanada.
"Saya senang menerima kewarganegaraan kehormatan, namun saya akan selalu bangga menjadi warga negara Pakistan," kata Yousafzai, seperti yang dilansir Al Jazeera pada 13 April 2017.
Baca juga: Malala: Saya Tidak Punya Ponsel dan Akun Facebook
Aktivis pendidikan Pakistan itu mulai dikenal setelah menjadi korban penembakan Taliban pada 2012. Malala tertembak di kepala saat ia pulang dari sekolahnya di Lembah Swat, Pakistan.
Ia diserang karena dianggap memprovokasi anak perempuan di Pakistan untuk bersekolah. Hal itu bertentangan dengan fatwa yang ditetapkan Taliban sebagai penguasa Lembah Swat, sebuah wilayah yang berjarak sekitar 100 kilometer dari ibu kota Islamabad.
"Malala, kisahmu adalah inspirasi bagi kita semua," kata Trudeau, sembari memberikan sertifikat kewarganegaraan kehormatan dan bendera Kanada kepada Malala.
Baca juga: Malala: Saya Ingin Jadi Perdana Menteri
"Kami berterimakasih karena Anda telah berani bersuara bagi banyak orang. Mulai hari ini, kami semua bangga menyebutmu seorang Kanada," kata Trudeau.
Pemerintah Konservatif Kanada sebelumnya membuat keputusan untuk memberikan kewarganegaraan kehormatan pada Malala di tahun 2014. Tapi upacara yang direncanakan pada saat itu dibatalkan karena bertepatan dengan seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke Parliament Hill pada Oktober 2014.
Malala menjadi salah satu dari sedikit orang yang disematkan sebagai warga negara kehormatan oleh Kanada. Malala menjadi orang keenam yang pernah menerima kewarganegaraan kehormatan Kanada.
Baca juga: Malala di PBB: Taliban Gagal Bungkam Kita
Yang pertama adalah Raoul Wallenberg, seorang diplomat Swedia yang menyelamatkan ribuan orang Yahudi Hungaria selama Perang Dunia II.
Aga Khan, pemimpin spiritual Muslim Ismaili, Nelson Mandela, Dalai Lama, dan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, juga menerima gelar itu.
Warga kehormatan yang diterima Malala Yousafzai sepenuhnya sebagai simbolik. Itu tidak serta merta memberikan hak atau keistimewaan, seperti paspor Kanada atau hak untuk memilih dalam pemilihan umum nasional.
NATIONAL POST|AL JAZEERA|YON DEMA