Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

image-gnews
Sejumlah anak menyalakan lampu minyak di samping sebuah foto Malala Yousufzai, yang ditembak pada hari selasa (9/10) oleh Taliban karena berbicara menentang Taliban dan mengkampanyekan pendidikan bagi anak perempuan, di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Jumat (12/10). REUTERS/Athar Hussain
Sejumlah anak menyalakan lampu minyak di samping sebuah foto Malala Yousufzai, yang ditembak pada hari selasa (9/10) oleh Taliban karena berbicara menentang Taliban dan mengkampanyekan pendidikan bagi anak perempuan, di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, Jumat (12/10). REUTERS/Athar Hussain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah cerita keberanian yang luar biasa dimulai ketika seorang gadis muda berani berbicara tentang hak pendidikan perempuan di wilayah yang dikuasai oleh Taliban. Gadis itu adalah Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang pada usia 11 tahun pertama kali menulis blog tentang kehidupannya di bawah ancaman Taliban.

Dengan nama pena "Gul Makai," dia menjadi suara perempuan muda yang tidak hanya ingin belajar, tetapi juga ingin memperjuangkan hak pendidikan bagi semua perempuan di dunia. Namun, perjuangan Malala tidak berhenti pada kata-kata.

Pada 9 Oktober 2012, Malala menjadi sasaran serangan keji oleh Taliban Pakistan. Seorang penembak naik ke dalam bus sekolah dan menembaknya di wajah karena dia telah berani melawan ketakutan dan memperjuangkan hak pendidikan perempuan. Penembakan itu tidak hanya mengguncang Pakistan, tetapi juga dunia.

Kronologi Kejadian

Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan dari Pakistan, menjadi sorotan dunia ketika dia tertembak di kepala oleh Taliban. Kejadian tragis ini memiliki sejarah yang mencengangkan.

Semuanya dimulai pada 9 Oktober 2012, ketika seorang penembak dari Taliban Pakistan menaiki bus sekolah dan memanggil Malala dengan namanya. Mereka mengejar Malala karena dia telah berani berbicara tentang hak pendidikan perempuan di wilayah yang dikuasai oleh Taliban, di mana sekolah-sekolah perempuan ditutup dan dibom.

Menurut Time, penembak tersebut menargetkan Malala dengan kejam, menembaknya di wajah. Sebuah peluru masuk melalui sisi mata kiri Malala dan menembus hingga 18 inci ke bawah ke bahunya sebelum berhenti. Itu bisa saja merusak matanya atau masuk ke otaknya. Sungguh merupakan keajaiban bahwa Malala masih hidup setelah serangan mengerikan itu.

Setelah penembakan tersebut, Malala diterbangkan dari Pakistan ke Inggris dalam keadaan tidak sadar dan tanpa orang tuanya.

"Saya bangun pada 16 Oktober, seminggu setelah penembakan. Saya telah diterbangkan dari Pakistan ke Inggris dalam keadaan tidak sadar dan tanpa orang tua saya. Saya berada ribuan mil jauhnya dari rumah dengan tabung di leher saya untuk membantu saya bernapas dan tidak bisa berbicara," katanya dalam wawancara oleh Time.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang pertama kali saya pikirkan ketika saya sadar adalah, 'Alhamdulillah, saya tidak mati.' Tetapi saya tidak tahu di mana saya berada. Saya tahu saya tidak berada di Tanah Air saya,” kata dia.

Ketika dia terbangun pada 16 Oktober, dia tidak tahu di mana dia berada. Dia berada di Inggris dengan tabung di lehernya untuk membantu pernapasannya dan tidak dapat berbicara. Semuanya terasa sangat asing baginya.

Keadaan Malala Saat Ini

Meskipun mengalami cobaan yang mengerikan, Malala Yousafzai adalah contoh keberanian dan ketekunan. Dia selamat dari percobaan pembunuhan itu dan terus berjuang untuk hak pendidikan perempuan di seluruh dunia.

“Namun Yousafzai tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, sebagai seorang penulis, aktivis, penerima Hadiah Nobel Perdamaian dan teladan bagi siapa saja yang ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” kata Jennifer Salke, pimpinan Amazon Studios.

Malala mendorong kita untuk selalu memperjuangkan hak asasi manusia dasar, tidak peduli berapa usia kita atau dalam situasi apa pun. Kata-katanya yang kuat mengingatkan kita semua akan pentingnya pendidikan dan keberanian dalam berbicara untuk perubahan.

Meskipun menghadapi serangan yang mengerikan, Malala Yousafzai tidak merasa dendam pada orang yang menyerangnya. Yang dia inginkan hanyalah kembali ke rumahnya di Swat dan meneruskan perjuangannya untuk pendidikan dan perdamaian.

Pilihan Editor: 12 Juli Diperingati sebagai Hari Malala, Berikut Kilas Balik Penetapannya oleh PBB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

2 jam lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Diperpanjang hingga 10 September, Begini Cara Cek Ijazah SMA untuk Daftar CPNS 2024

Pemeriksaan ijazah SMA secara online dapat dilakukan melalui situs resmi nisn.data.kemendikbud.go.id.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

9 jam lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

10 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

10 jam lalu

Petugas Polresta Tangerang saat melihat kondisi korban penembakan dari kawanan curanmor. (ANTARA/HO-Polresta Tangerang)
Korban Penembakan di Tangerang Meninggal, Polisi Buru Para Pelaku

Korban penembakan kawanan pencuri sepeda motor di Balaraja, Tangerang, meninggal setelah kritis dan dioperasi.


Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

12 jam lalu

Paus Fransiskus bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini, pejabat pemerintah, duta besar, kelompok sipil di Apec House, Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan.
Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

Top 3 dunia masih didominasi berita soal Paus Fransiskus yang sekarang berada di Papua Nugini.


Cerita Mendiang Aktivis HAM Munir dan Ayam Jago Pelung Peliharaannya

1 hari lalu

Munir dengan ayam pelung kesayangannya yang diberi nama Jhonny, 2 April 2002. DOK/TEMPO/Abdi Purmono
Cerita Mendiang Aktivis HAM Munir dan Ayam Jago Pelung Peliharaannya

Di samping gigih melawan ketidakadilan, mendiang aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib ternyata amat menyukai ayam jago pelung.


Australia Luncurkan #AussieBanget Corner di Universitas Sebelas Maret

2 hari lalu

Acara #AussieBanget Corner di Universitas Sebelas Maretpada 5 September 2024. sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia Luncurkan #AussieBanget Corner di Universitas Sebelas Maret

Dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik, Australia meluncurkan #AussieBanget Corner di Universitas Sebelas Maret


Tom Lembong Kenang Faisal Basri: Beliau Aktivis Top Pasca-Jatuhnya Orde Baru Soeharto

2 hari lalu

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menjadi narasumber diskusi yang membahas kebijakan  pengelolaan BBM di Jakarta, 27 Desember 2014. Diskusi tersebut menyoroti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus BBM jenis Premium (RON 88) ke BBM RON 92 atau setara dengan pertamax agar APBN-P tidak selalu berubah tiap tahunnya. ANTARA/Andika Wahyu
Tom Lembong Kenang Faisal Basri: Beliau Aktivis Top Pasca-Jatuhnya Orde Baru Soeharto

Mantan Mendag Thomas Lembong mengenang ekonom senior Faisal Basri sebagai tokoh yang menginspirasi.


Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

3 hari lalu

Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan belasungkawa atas penembakan di sekolah di Georgia


Penembakan di AS Terjadi Lagi, Remaja 14 Tahun Tembak Mati 4 Orang di SMA Georgia

3 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan di AS Terjadi Lagi, Remaja 14 Tahun Tembak Mati 4 Orang di SMA Georgia

Pelaku penembakan di AS adalah seorang remaja pria berusia 14 tahun. Sebanyak 4 orang tewas dan 9 terluka akibat insiden tersebut.