TEMPO.CO, Mosul - Komandan kedua tertinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Ayad al-Jumaili, tewas dalam serangan udara pasukan angkatan udara Irak pada Jumat, 31 Maret 2017.
Informasi kematian Jumaili, wakil pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, disampaikan juru bicara intelijen Irak keesokan harinya melalui televisi pemerintah Irak.
Baca juga: Pemimpin ISIS, Al-Baghdadi, Akui Kalah di Irak
Jumaili, mengutip Reuters, terbunuh dengan beberapa komandan ISIS lainnya saat pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat melakukan serangan udara di wilayah al-Qaim, wilayah yang berbatasan dengan Suriah.
"Pesawat angkatan udara dengan akurat menyerang markas besar Daesh (ISIS) di al-Qaim... mengakibatkan tewasnya komandan kedua Ayad al-Jumaili alias Abu Yahya, menteri perang," kata juru bicara intelijen militer Irak kepada Reuters.
Pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat saat itu berupaya terus memukul ISIS keluar dari Mosul. Irak bertempur untuk merebut kembali kota Mosul.
Baca juga: ISIS Bajak Radio untuk Doktrin dan Rekrut Warga Afganistan
Jumaili sebelumnya merupakan aparat intelijen Saddam Hussein, Presiden Irak yang dijungkal dari jabatannya melalui invasi militer oleh Amerika Serikat pada 2003.
Menurut badan keamanan top di Irak dan Suriah atau Amniya, Juamili berbicara langsung dengan Baghdadi sebagai bukti hubungan keduanya sangat dekat.
Baghdadi saat ini diduga bersembunyi di gurun dengan sejumlah komandan senior ISIS. Baghdadi diyakini telah meninggalkan Mosul dan lari bersembunyi.
Lebih dari 40 komandan ISIS terbunuh dalam serangan udara. Namun Baghdadi belum menunjuk penggantinya.
REUTERS | MARIA RITA