TEMPO.CO, Dublin - Seorang mantan pecandu narkoba di Irlandia memiliki cara tersendiri untuk membantu para pecandu, yakni rela dikubur hidup-hidup selama tiga hari.
Namun dengan syarat, dalam sebuah peti mati yang dilengkapi jaringan Internet dan listrik.
Seperti dilansir BBC, Kamis 2 Maret 2017, John Edward melakukan upacara tersebut disaksikan istrinya sendiri, Trish, di sebuah gereja di Dublin, Irlandia, pada Rabu lalu.
Baca: Mulai Agustus, Pecandu Narkoba Tak Lagi Dipenjara
Edward, yang berusaha 60 tahunan, mengatakan aksinya itu merupakan bagian kampanye Walking Free.
Kampanye ini untuk membantu pecandu narkoba, pecandu alkohol, golongan yang ingin membunuh diri, dan kelompok yang mengalami masalah gizi untuk memulai hidup baru.
"Saya tahu tindakan ini sangat radikal tapi banyak orang menghubungi saya, terutama mereka yang ingin membunuh diri,” kata dia.
"Rencana saya adalah untuk berbicara dengan mereka dari kubur ini supaya mereka mengetahui perasaan berada di dalam tanah, sehingga memberikan kembali harapan kepada mereka.”
Edward memasukkan kampanye ini dalam media sosial Facebook dengan slogan #GraveChat untuk menyebarkan tujuan kampanyenya. Ia berharap siaran secara langsung dalam kuburan itu juga menjadi masukan bagi masyarakat umum.
Menurut Edward, sebagai mantan pecandu narkoba dan pemabuk, dia sendiri tahu tentang kesulitan untuk mengatasi kebiasaan buruk itu.
Bahkan dia berharap usahanya itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membantu kaum yang kerap dianggap sampah masyarakat tersebut sehingga mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Selama menjadi pecandu narkoba, saya mengidap kanker sebanyak dua kali, selain melakukan operasi transplantasi hati dan pernah beberapa kali mencoba bunuh diri.
"Saya berhasil mengatasi kecanduan itu sekitar 23 tahun lalu, yaitu pada 1994, waktu yang sama saya mendirikan kampanye amal ini," katanya.
BBC | DAILY MAIL | YON DEMA