TEMPO.CO, Orinoca - Bolivia meresmikan museum senilai US$ 7 juta atau sekitar Rp 93 miliar, yang didedikasikan kepada Presiden Evo Morales dan penduduk pribumi.
Seperti dilansir Reuters, Jumat, 3 Februari 2017, museum bernama Revolusi Demokratik dan Budaya ini didirikan di kampung halaman Morales di Orinoca, yang terletak di sebuah gurun pasir di pegunungan Bolivia.
Baca: Islandia, Negeri Es Harapan Pengungsi Suriah
Museum yang diklaim sebagai yang terbesar dan paling modern di Amerika Latin ini fokus pada keberhasilan yang dicapai Morales. Museum ini menampilkan ratusan hadiah yang ia terima selama menjabat, juga foto, video dan sejumlah temuan arkeologi.
Morales memerintahkan pembangunan museum ini sejak ia menjabat sebagai presiden Bolivia pada 2006.
“Kota ini membesarkan saya, merawat saya, dan ini adalah cara saya untuk mengucapkan terima kasih,” kata Morales sambil berurai air mata dalam peresmian museum pada Kamis waktu setempat, 2 Februari 2017.
Sejumlah pihak mengkritik pembangunan museum sebagai buang-buang uang belaka karena dinilai terlalu jauh untuk menarik minat wisatawan.
Kota tempat museum ini dibangun berjarak 400 kilometer dari Ibu Kota Bolivia, La Paz.
Morales terpilih untuk ketiga kalinya pada 2014. Tokoh sayap kiri yang kini mulai mengalihkan pandangan politiknya ke kubu kanan ini berniat akan kembali maju dalam pemilihan presiden pada 2019.
Namun upayanya akan sulit karena dalam referendum lalu, Morales tidak mendapat dukungan besar.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI