TEMPO.CO, Jakarta - "Kami melihat ada sikap positif dari Iran, dan negeri itu beriktikad ingin bekerja sama," kata Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dalam pertemuan negara-negara Teluk, GCC, termasuk dihadiri Iran.
Pesan yang sama juga disampaikan Menteri Luar Negeri Kuwait Sabah Khaled al-Hamad al-Sabah kepada Presiden Iran Hassan Rouhani, Kamis, 26 Januari 2017.
"Pesan itu berisi ajakan kerja sama berdasarkan dialog tanpa terlibat urusan negara masing-masing negara Teluk serta menghormati kedaulatan negara-negara Teluk dan seluruh ketentuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini akan memecah kebuntuhan hubungan bilateral antara negara Teluk dan rezim Iran," kata Jarallah. "Kami akan menyikapi kesepakatan ini dan meningkatkan hubungan antara negara-negara Teluk dan Iran."
Untuk membalikkan hubungan diplomatik yang rusak antara negara-negara Teluk dan Iran, mereka bersepakat membuka kembali kantor kedutaan Teheran di Arab Saudi dan Bahrain.
"Kita harus berfokus pada hubungan saling menguntungkan," tutur Jarallah.
Baca Juga:
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN