TEMPO.CO, Mexico City - Belasan mayat ditemukan di kota tujuan pariwisata terkenal di Meksiko selama akhir pekan, termasuk tujuh mayat tanpa kepala yang ditemukan dalam taksi dekat resor pantai Manzanillo di sebelah barat Meksiko.
Pihak kepolisian mengatakan tujuh mayat yang ditemukan dalam taksi pada Sabtu pagi, 21 Januari 2017, dimutilasi menjadi beberapa bagian, dan mereka diyakini korban kekerasan kartel narkoba.
”Mayat korban dimutilasi, sementara kepala dipenggal dan satu di antaranya adalah wanita,” kata kepala kepolisian kota pelabuhan itu, Carlos Heredia, seperti yang dilansir Hidustan Times pada 23 Januari 2017.
Menurut Heredia, ditemukan catatan dalam kendaraan itu yang ditandatangani kartel narkoba yang berpengaruh, yaitu Jalisco atau CJNG.
Keesokan harinya, lima mayat setengah telanjang ditemukan di hutan dekat jalan raya yang menghubungkan Manzanillo dengan Minatitlán.
Polisi tidak mengatakan bahwa dua penemuan itu terkait satu sama lain. Polisi juga belum mengidentifikasi identitas para korban.
CJNG diyakini bertanggung jawab atas peningkatan kasus kriminal di Manzanillo, Colima. Berdasarkan catatan polisi, kasus pembunuhan yang melibatkan kartel Jalisco meningkat dalam enam bulan terakhir.
Sebelumnya, pada 16 dan 17 Januari lalu, enam orang ditembak mati dalam tiga insiden terpisah di Manzanillo. Polisi percaya itu melibatkan kejahatan terorganisasi.
Peningkatan kekerasan oleh kartel narkoba di Meksiko diyakini sebagai dampak dari tidak adanya raja narkoba, Joaquin “El Chapo” Guzman, yang diekstradisi ke Amerika Serikat baru- baru ini. Hal ini menyebabkan kartel narkoba Sinaloa yang diketuainya menghadapi pesaing hebat geng Jalisco.
Invasi kelompok Jalisco ke dalam daerah taklukan Sinaloa menyebabkan Colima mencatat kasus pembunuhan tertinggi di Meksiko, yaitu 72 tewas per 100 ribu penduduk sepanjang tahun lalu.
HINDUSTAN TIMES | 9NEWS.COM.AU | YON DEMA
