TEMPO.CO, Harare-Pastor Matrik Mugadza, pastor yang kerap mengkritik Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, ditangkap dan ditahan polisi gara-gara menyatakan Mugabe, Diktator Zimbabwe ini, akan mati pada tanggal 17 Oktober 2017, kecuali dia berdoa untuk memohon ampun kepada Tuhan.
Mugabe akan genap berusia 93 tahun pada Februari ini. Ia menjadi presiden tertua di dunia dan paling lama berkuasa di Zimbabwe dan dijuluki diktator. Desember lalu, Mugabe mengumumkan dirinya kembali maju dalam pemilihan presiden pada 2018.
Berita terkait:
Patung Diktator Robert Mugabe Ditertawai, Mirip The Simpsons
Pesta Ultah Presiden Mugabe Habiskan Rp 13,4 Miliar
Turun ke Jalan, Ribuan Rakyat Zimbabwe Desak Mugabe Mundur
Polisi menangkap Mugadza karena dianggap melecehkan Mugabe dengan mengeluarkan pernyataan tentang tanggal kematiannya pada pekan lalu.
Mengutip News24.com, 17 Januari 2017, Mugadza mengungkapkan tanggal kematian Mugabe saat konferensi pers.
"Dia mengatakan hal itu bukan perlawanan tapi dia hanya menyampaikan nubuat Tuhan, pesan kenabian," ujar Gift Mtisi dari organisasi Pengacara Hak Asasi Zimbabwe kepada media.
Mugadza ditangkap di pengadilan setelah ia mengikuti persidangan untuk perkara penghinaan atas bendera Zimbabwe. Pastor ini diadili karena mengenakan bendera nasional negara itu tanpa permisi pada akhir November lalu. Perbuatannya dianggap menghina simbol negara.
Mugadza yang kritis terhadap Mugabe telah membuatnya kerap berhubungan dengan aparat keamanan. Desember 2015 lalu, Mugadza memprotes kepemimpinan Mugabe dengan melakukan aksi unjuk rasa sendirian di Victoria Falls. Ia pun ditangkap.
NEWS24.COM|PREMIERCHRISTIANRADIO.COM| MARIA RITA