TEMPO.CO, Seoul - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, akhirnya bersedia menerima usulan partainya untuk mundur pada April tahun depan. Pernyataan itu disampaikan oleh seorang pejabat di partai Saenuri, Chung Jin-suk, Selasa 6 Desember 2016.
“Presiden mengatakan bahwa tidak ada pilihan selain mengikuti prosedur konstitusional mengenai pemakzulan,” ujar Chung.
Menurut Chung, Presiden Park juga akan menerima hasil pemungutan suara pemakzulan terhadap dirinya pada minggu ini, meski dia tidak akan mundur sekarang seperti yang diminta partai oposisi. Pernyataan itu datang setelah pertemuan antara pemimpin partai dan presiden yang tengah terlibat skandal tersebut.
Park bertemu dengan pemimpin partai dalam upaya mencari dukungan melawan gerakan pemakzulan terhadpnya oleh parlemen. Pemakzulan direncanakan akan dimasukkan ke parlemen negara itu oleh oposisi pada Jumat, 9 Desember 2016.
Jika Park berhasil dipaksa keluar dari kantornya atau mengundurkan diri, dia akan menjadi Presiden Korea Selatan pertama yang terpilih secara demokratis yang tidak menyelesaikan masa jabatan.
Park dituduh berkolusi dengan teman dekatnya, Choi Soon-sil, yang diduga menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Park membantah tudingan itu, tapi dia meminta maaf kepada publik.
Presiden Park berada di bawah tekanan politik tak hanya dari partai oposisi, tapi juga aksi jutaan penduduk Korea Selatan turun ke jalan menuntut pengunduran dirinya dalam beberapa pekan terakhir.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA