TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok ahli bencana alam menyimpulkan, daerah kepulauan di Samudra Pasifik serta negara-negara di Asia Tenggara dan Amerika Tengah menjadi negara paling berisiko terkena bencana alam.
Indeks Risiko Dunia 2016 memberikan peringkat kepada 171 negara sesuai dengan kerentanan bencana alamnya, yakni gempa bumi, banjir, dan badai.
"Bencana terjadi ketika peristiwa alam yang ekstrem menguasai kemampuan orang untuk melindungi diri mereka," kata para peneliti dalam laporannya, seperti dilansir Reuters pada 25 Agustus 2016.
Faktor ekonomi dan sosial yang buruk membuat sejumlah negara kesulitan menjamin keamanan bagi warganya. Para ahli merujuk pada Kepulauan Solomon (peringkat ke-6), Papua Nugini (peringkat ke-10), dan Guinea-Bissau (peringkat ke-15) yang sangat rentan terkena bencana.
Faktor-faktor yang membuat warga lebih rentan terkena bencana ialah kemiskinan, perumahan kumuh, terbatasnya akses ke layanan kesehatan dan air bersih, korupsi, serta penegakan hukum yang lemah.
Berikut ini beberapa fakta indeks yang menyertai laporan risiko dunia, yang dilansir United Nations University, University of Stuttgart, dan Bundnis Entwicklung Hilft, aliansi lembaga bantuan Jerman.
* Vanuatu adalah negara dengan risiko bencana tertinggi, diikuti Tonga, Filipina, Guatemala, dan Bangladesh.
* Lima negara dengan risiko bencana terendah adalah Qatar, Malta, Arab Saudi, Barbados, dan Grenada.
* Sebanyak 13 dari 15 negara di Afrika berada di level kerentanan tertinggi.
* Negara-negara, seperti Liberia (peringkat ke-56), Zambia (peringkat ke-66), dan Republik Afrika Tengah (peringkat ke-71), sangat rentan terkena bencana alam.
* Australia, yang berada di peringkat ke-121, menunjukkan, tingkat kerentanan bencana yang rendah dapat meringankan eksposur—dengan angka yang relatif tinggi—terhadap kekeringan, gempa bumi, dan kenaikan permukaan laut.
* Jepang berada di peringkat ke-17 untuk gempa bumi dan banjir, meski pemerintah di negara itu punya banyak cara untuk melindungi rakyatnya.
* Global hot-spot untuk tingginya risiko bencana— di Oceania, Asia Tenggara, Amerika Tengah, dan wilayah Sahel selatan Afrika–tidak berubah sejak indeks diluncurkan pada 2011.
Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-34 untuk negara dengan risiko bencana tertinggi.
NEWS.COM.AU | REUTERS | YON DEMA