TEMPO.CO, Canberra - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-71 digelar secara berbeda oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
“Pada tahun ini terasa lebih istimewa karena bendera kebanggaan bangsa dan rakyat Indonesia, yakni Merah Putih, berkibar di Danau Burley Griffin di Canberra , Ibu Kota Australia,” tulis KBRI Canberra lewat rilis yang diterima Tempo.
Di bawah kibaran bendera Merah Putih, lebih dari 450 warga Indonesia dan sejumlah masyarakat Australia ikut acara gerak jalan santai . Hawa dingin yang mencapai 3 derajat Celsius, tidak menyurutkan antusiasme dan kehikmatan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, yakni Padamu Negeri, Syukur dan Hari Merdeka.
Sebagian peserta yang hadir, tampak menahan rasa haru bercampur bangga menyanyikan lagu-lagu nasional yang kian mempertebal semangat kebangsaan dan kebanggaan menjadi WNI di luar negeri.
Gerak jalan santai yang melewati rute KBRI Canberra, danau Burley Griffin dan Commonwealth Park sepanjang lima kilometer dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Acara itu menjadi pembuka rangkaian lomba-lomba 17-an yang diadakan KBRI Canberra pada 6 Agustus 2016.
Selain gerak jalan, KBRI juga menggelar lomba makan kerupuk, lari sambil membawa kelereng, memasukkan paku ke dalam botol, lomba joget, gaple, tenis meja, karaoke, stand-up comedy dan cerdas-cermat bertema kebangsaan.
Pesertanya mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa Australian National University (ANU) dan Universitas Canberra hingga kalangan profesional. Bahkan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Canberra dan Australia-Indonesia Family Association (AIFA) mengerahkan banyak anggotanya untuk memeriahkan acara ini.
Menurut Dubes Nadjib yang didampingi istrinya, Nino Nadjib Riphat, rangkaian kegiatan lomba-lomba HUT Kemerdekaan RI ke-71 ini bertujuan untuk menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia di Australia. Dubes RI mengaku bangga meski jauh dari tanah air, masyarakat Indonesia di Australia tetap memiliki spirit kebangsaan yang tinggi.
Hal ini sebagian tercermin dari pengetahuan luas mengenai Indonesia yang dimiliki anak-anak Indonesia, dari usia balita hingga sekolah dasar.
Meski sudah bertahun-tahun bermukim di Canberra, mereka begitu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait sejarah, geografi, flora dan fauna hingga kondisi terkini di tanah air yang diberikan Dubes RI.
Mereka dengan mudah menjawab asal Anoa, burung Cendrawasih hingga lokasi Candi Prambanan. Figur R.A. Kartini pun menjadi sosok pejuang emansipasi yang mereka hafal.
Penanaman semangat kebangsaan pada anak-anak tersebut disampaikan Dubes Nadjib Riphat dalam bentuk cerita, dan kuiz. Juga dengan bernyanyi bersama antara lain lagu Halo-Halo Bandung, Hari Merdeka dan Aku Anak Indonesia.
Untuk mengobati rasa kangen dengan kuliner Tanah Air, KBRI menyediakan hidangan soto ayam, mie ayam dan nasi goreng serta rebus-rebusan, seperti kacang, pisang dan ubi yang ludes diserbu para peserta. Ada pula door prize yang beragam dengan hadiah utama tiket PP Sydney- Medan-Sydney.
Endi Dharma, seorang WNI yang tinggal di Sydney, berjarak 300 km dari Canberra, menyempatkan diri ke KBRI. “Suasananya seperti perayaan di Tanah Air,” kata Endi, yang tampil membawakan puisi diiringi lagu 'Gebyar-Gebyar'.
Hal yang sama disampaikan oleh Naning Zuliarti, WNI yang sudah dua tahun bermukim di Canberra.”17 Agustusan di Canberra selalu memberikan kesan yang sangat mendalam. Momentum di mana persatuan antar sesama WNI sangat terasa. Saya sangat merindukan suasana 17-an di Canberra,” kata dia.
KBRI juga akan menyelenggarakan Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-71 pada 17 Agustus 2016 yang akan mengundang berbagai kalangan. Sejumlah atraksi menarik akan ditampilkan, seperti pidato Bahasa Indonesia oleh pelajar Australia pemenang lomba berbahasa Indonesia dari Melbourne, aubade anak-anak Indonesia hingga peragaan berbaris pasukan Paskibra.
NATALIA SANTI