TEMPO.CO, Jakarta - Puing pesawat EgyptAir yang jatuh ke Laut Mediterania akhirnya ditemukan di sekitar Pulau Karpathos, Yunani. Departemen Penerbangan Sipil Mesir mengatakan temuan ini telah dibenarkan dan dikonfirmasi langsung oleh otoritas Yunani.
Puing yang ditemukan di antaranya sejumlah benda mengapung yang diduga kuat berasal dari pesawat tersebut, seperti sebuah jaket keselamatan atau pelampung berwarna kuning. Pihak maskapai EgyptAir langsung mengumumkan hasil penemuan itu dalam keterangan resminya.
“Departemen Penerbangan Sipil Mesir telah menerima surat resmi dari Departemen Luar Negeri Mesir, yang membenarkan penemuan puing pesawat EgyptAir dengan nomor penerbangan MS 804 di dekat Pulau Karpathos,” ujar pihak maskapai, seperti dilansir Mirror, Jumat, 20 Mei 2016.
Baca Juga: EgyptAir Terjun ke Laut:Diduga Tidak Ada Penumpang Selamat
Pihak maskapai menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada pihak keluarga dan kerabat penumpang serta awak pesawat. Semua keluarga penumpang dan awak pesawat telah menerima informasi tersebut. “Tim investigasi Mesir dan Yunani masih akan terus bekerja sama mencari puing pesawat yang tersisa.”
Sumber dari Departemen Pertahanan Yunani menyatakan menemukan sejumlah kepingan plastik dan dua buat jaket keselamatan sekitar 370 kilometer dari bagian selatan pulau. Kepingan berwarna putih dan biru juga dilaporkan ditemukan oleh tim pencari. Warna tersebut merupakan warna pesawat EgyptAir yang hilang.
Simak: Ada Dugaan Serangan Teroris di Balik Jatuhya EgyptAir
Keberadaan pesawat sebelumnya tidak dapat dideteksi radar ketika terbang di ketinggian 11.300 meter di wilayah Mediterania bagian timur, atau sekitar 16 kilometer dari wilayah udara Mesir. Pesawat dinyatakan hilang kontak pada pukul 02.45 waktu Kairo.
Setengah dari jumlah penumpang pesawat yang terbang dari Paris menuju Kairo Mesir tersebut merupakan warga negara Mesir, yakni 30 orang, sedangkan 15 lainnya berasal dari Perancis, dan sisanya berasal dari delapan negara, termasuk Aljazair, Belgia, Inggris, dan beberapa negara Teluk Persia.
MIRROR | GHOIDA RAHMAH