Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Baru Filipina: Hukuman Mati dan Komunis Diizinkan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Rodrigo
Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro
Iklan

TEMPO.COManila - Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, bersumpah memperkenalkan kembali hukuman mati kepada para penjahat dan menawarkan komunis untuk masuk ke kabinet.

Pada konferensi pers pertamanya sejak memenangi pemilu, 9 Mei lalu, Duterte juga mengatakan dia akan melancarkan serangan militer besar untuk menghancurkan ekstremis Islam, Abu Sayyaf, di selatan Pulau Jolo.

Pengumuman itu merupakan refleksi dari janji kampanyenya untuk mengakhiri kejahatan dan korupsi di negara miskin dalam waktu tiga-enam bulan.

Duterte juga mengatakan dia akan membujuk untuk berdamai dengan gerilyawan Marxis dan menawarkan kursi di pemerintahan kepada Partai Komunis, yang ada kemungkinan akan masuk kabinet lingkungan dan sumber daya alam, reformasi agraria, kesejahteraan sosial, serta tenaga kerja.

Duterte menginginkan hukuman mati, yang dihapuskan pada 2006 di bawah Presiden Gloria Arroyo, diberlakukan untuk berbagai kejahatan: penyalahgunaan obat-obatan, pemerkosaan, pembunuhan, dan perampokan.

Duterte mengatakan hukuman mati dengan cara digantung seharusnya dikenakan untuk pelaku kejahatan keji. Penjahat yang membunuh sekaligus merampok dan memperkosa harus dijatuhi hukuman gantung berganda.

"Setelah gantungan pertama, akan ada upacara hukuman lain yang kedua sampai kepala benar-benar terputus dari tubuhnya," tuturnya. 

Ia lebih suka hukuman mati dengan digantung karena tak ingin membuang-buang peluru. Selain itu, ia menilai patah tulang belakang akibat tali itu lebih manusiawi.

Duterte berjanji selama kampanye untuk membunuh puluhan ribu penjahat. Ia mengatakan akan memberi kewenangan petugas keamanan untuk menembak mati penjahat yang terorganisasi atau mereka yang menolak keras ditangkap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika Anda menolak, menunjukkan perlawanan, pesan saya kepada polisi agar menembak mati. Tembak mati kejahatan terorganisasi. Anda dengar itu?" ucap Duterte. Ia mengeluh bahwa hari ini orang tidak takut kepada hukum dan dia berjanji untuk mengubah itu.

"Jangan hancurkan negara karena saya akan membunuh Anda. Saya akan bunuh Anda. Tak ada jalan tengah," ujarnya. "Jika Anda mencoba menghindari penangkapan, menolak penangkapan, dan Anda menolak keras, saya akan mengatakan: 'Bunuh mereka'."

Duterte juga berjanji memberlakukan jam malam pada pukul 02.00 untuk minum di tempat umum. Ia juga melarang anak-anak berjalan sendirian saat larut malam. Jika anak-anak dijemput di jalan, orang tua mereka akan ditangkap dan dijebloskan ke penjara lantaran meninggalkan anaknya di jalan.

Duterte akan dilantik pada 30 Juni untuk masa jabatan 6 tahun. Presiden saat ini, Benigno Aquino, telah memperingatkan selama kampanye bahwa Duterte adalah seorang diktator dan akan membuat teror untuk bangsa.

Duterte dituduh menjalankan pasukan pembawa kematian selama lebih dari dua dekade pada masa pemerintahannya sebagai Wali Kota Davao. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan pasukan Duterte terdiri atas polisi, pembunuh bayaran, dan mantan komunis.

Pasukan ini diduga telah merenggut lebih dari 1.000 jiwa. Para kelompok HAM itu menyebutkan anak-anak dan pelaku kriminal ringan menjadi korbannya.

Duterte pernah membual pada satu kesempatan selama kampanye. Ia mengatakan timnya telah menewaskan 1.700 orang. Namun, di lain waktu, ia membantah terlibat.

MAYA AYU PUSPITASARI | THE GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.


Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Rodrigo Duterte. REUTERS
Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.


Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Kel Cruz dan salah satu lukisannya. oddyitycentral.com
Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis


Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan
Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.


Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina mengikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. Pejabat Filipina mengatakan bahwa kota Marawi tengah dikuasai milita Maute yang merupakan gerilyawan terkait ISIS. (Jes Aznar/Getty Images)
Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.


Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), dan Pasangannya Honeylet Avancena mengobrol saat mereka menunggu kedatangan para pemimpin Asia Tenggara untuk upacara pembukaan KTT ASEAN Leader ke-30 di Manila, Filipina, 29 April 2017. Pasangan ini terlihat mesra saat menyambut tamu negara. AP/Bullit Marquez
Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.


Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Asap hitam mengepul ke langit, usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, 27 Mei 2017. REUTERS
Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.


Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.


Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.


Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com
Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.