TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan 21 negara terbebas dari wabah penyakit malaria pada 2020. Menurut laporan WHO yang dirilis Senin 25 April 2016, ke-21 negara itu termasuk enam negara di Benua Afrika serta India, Bhutan, Cina, Nepal dan Malaysia adalah negara dengan wabah malaria paling banyak.
Laporan itu dirilis untuk menyambut Hari Malaria Sedunia pada 25 April. Salah satu tujuan program WHO pada 2016-2030 adalah enghilangkan penyakit malaria setidaknya di 10 negara pada akhir dekade ini.
"WHO memperkirakan 21 negara berada dalam posisi untuk mencapai tujuan ini, termasuk enam negara di wilayah Afrika, dengan beban penyakit tertinggi antaranya Aljazair, Botswana, Cape Verde, Komoro, Afrika Selatan dan Swaziland," Kata organisasi yang bermarkas di Jenewa dalam satu pernyataan.
Baca Juga: Malaria Merambah Bumi Sejak Era Dinosurus
Sementara ke-21 negara itu yakni Aljazair, Belize, Bhutan, Botswana, Cabo Verde, Cina, Komoro, Kosta Rika, Ekuador, El Salvador, Iran, Malaysia, Meksiko, Nepal, Paraguay, Republik Korea, Arab Saudi, Afrika Selatan, Suriname, Swaziland dan Timor-Leste.
Afrika Selatan berhasil menurunkan angka penyakit malaria, ini menunjukkan keberhasilan program kesehatan publik. Pada 2014, jumlah penyakit malaria turun menjadi 11.700 kasus dibandingkan tahun 2000 yang sebanyak 64.000 kasus. Diagnosis kebanyakan datang dari daerah yang berbatasan dengan Swaziland, Zimbabwe dan Mozambik.
Namun menurut catatan WHO jumlah kematian akibat penyakit malaria di Benua Afrika cukup tinggi. Pada tahun lalu, dari 214 juta orang yang terjangkit malaria sekitar 438.000 meninggal dunia. Menurut WHO, sembilan dari 10 kematian akibat penyakit itu pada 2015 datang dari sub-Sahara Afrika.
INDIAN EXPRESS|NDTV|YON DEMA