TEMPO.CO, Jakarta - Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mematikan di ibu kota Belgia, Brussel. Namun kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah memberikan pujian lewat online.
BBC melaporkan, berdasarkan pantauan tim media sosialnya, BBC menemukan bahwa pendukung ISIS secara online memberikan pujian atas ledakan tersebut dan percaya bahwa itu adalah aksi kelompok teroris terbesar di dunia tersebut. BBC Jihadis Monitoring Media Team melaporkan beberapa orang menggunakan tagar berbahasa Arab "#Brusselsonfire" untuk memuji aksi tersebut.
Pendukung ISIS pada masa lalu menggunakan tagar yang sama untuk merayakan serangan di Eropa, seperti "#Parisonfire" untuk merayakan serangan di Paris pada 13 November.
Berita Terbaru: Ledakan di Bandara Brussel
Sebaliknya, pendukung Al-Qaeda di Twitter belum aktif dalam mem-posting tentang serangan.
Media-media Belgia melaporkan Jaksa Federal Belgia telah mengkonfirmasi bahwa ledakan di Bandar Udara Zaventem, Brussel, dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri. Serangan yang terjadi pada pukul 08.00 waktu setempat itu menyebabkan 21 orang meninggal dunia.
Seperti dilansir BBC, Selasa, 22 Maret 2016, juru bicara pemadam kebakaran Brussel menyebutkan jumlah korban meninggal didapat dari tiga ledakan yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut. Dua ledakan terjadi di bandara. Saksi menyebutkan sumber ledakan berasal dari loket check-in American Airlines.
Tak lama setelah ledakan itu, satu lagi ledakan terjadi di stasiun kereta Metro di ibu kota, yang memaksa pihak berwenang di Belgia melakukan pengawasan ketat di seluruh pelosok negara.
Kantor berita RTBF melaporkan, beberapa tembakan terdengar dan ada jeritan dalam bahasa Arab sebelum ledakan itu terjadi.
BBC | YON DEMA