TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di sebuah pos pemeriksaan polisi di selatan Bagdad. Pernyataan ISIS itu disebarkan portal berita Amaq, yang memang mendukung ISIS.
"Sebuah operasi martir dengan truk bom menghantam pos pemeriksaan Reruntuhan Babel, di pintu masuk Kota Hilla, yang menewaskan dan melukai puluhan orang," demikian bunyi pernyataan yang dikutip dari laman Telegraph.
Tenaga medis dan petugas keamanan di lokasi pengeboman mengatakan serangan itu mengakibatkan 60 orang tewas, sedangkan 70 orang lain terluka. "Ini pengeboman terbesar di provinsi ini," kata Falah al-Radhi, kepala komite keamanan provinsi. "Pos pemeriksaan, kantor polisi terdekat, hancur. Begitu pun beberapa rumah dan puluhan mobil."
ISIS, yang melakukan hampir semua serangan di Irak, disebut belum mampu menguasai wilayah selatan Bagdad. Mereka mendapat perlawanan dari pasukan keamanan dan gerilyawan yang bersekutu serta memutuskan bertarung melawan kelompok ekstremis itu.
Pasukan Irak mulai menekan ISIS pada akhir 2014, dengan mengamankan kota suci Syiah, Najaf dan Karbala, di selatan Bagdad. ISIS bahkan disebut kehilangan banyak wilayah di Irak selama hampir satu tahun terakhir. Dalam operasi terbaru, pasukan Irak berhasil merebut Kota Samarra di daerah barat.
TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA