TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terancam diusir dari negerinya. Ia dianggap menghabiskan terlalu banyak anggaran untuk kegiatan militer.
Kim Jong-un juga disebut bisa dilengserkan dari posisinya oleh anggota senior militer jika tidak bisa mengatasi persoalan ekonomi Pyongyang.
Berita mengejutkan tersebut datang dari laporan inteligen Seoul dan dilaporkan oleh media pemerintah Korea Selatan Yonhap New Agency.
Baca juga: Korea Utara: Serangan Pertama ke Blue House Korea Selatan
"Stabilitas rezim Kim dan hubungan dengan pihak militer bergantung pada pertumbuhan ekonomi negara dan belanja militer," demikian laporan intelijen yang dikutip dari laman Express.co.uk, Rabu, 24 Februari 2016.
Baca Juga:
"Dalam hal kegagalan ekonomi, peralihan rezim Kim bisa muncul saat militer menuntut peralihan dalam hubungan partai - militer atau menyerukan sebuah sistem baru yang berpusat pada militer."
Laporan juga menyatakan militer memiliki kekuatan lebih besar dari Partai Buruh di beberapa daerah.
Baca juga : Tenggelamnya Titanic Telah Diramalkan 14 Tahun Sebelumnya
Kabar ini terjadi hanya beberapa hari setelah Kim Jong-un menantang Barat, mengungkapkan rencana untuk meluncurkan lebih banyak satelit.
Kim Jog-un melabeli peluncuran roket dengan sebutan eksplorasi ruang bertujuan strategis. Pada upacara penghargaan dia mengatakan: "Eksplorasi ruang, sebuah perjuangan kelas melawan kekuatan musuh yang berusaha merebut kedamaian dan kedaulatan. Kemajuan menguasai ruang adalah tujuan strategis [Korea Utara]."
Baca juga: Keberadaan Ivan Haz Masih Misteri, Polda Kontak Kostrad
Para ilmuwan yang terlibat dalam peluncuran roket pada 7 Februari 2016 diberinya gelar patriot terbaik dan pahlawan mengagumkan.Kim Jong-un memberi medali, hadiah dan jam tangan bertuliskan nama ayah dan kakeknya.
EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA