TEMPO.CO, Wina - Austria sedang menyelidiki dua tersangka yang ditahan sejak Desember 2015 setelah dicurigai terlibat serangan bom dan tembakan mematikan tahun lalu di Paris. Pernyataan itu disampaikan Jaksa Robert Holzleitner, Kamis, 18 Feberuari 2016, seperti yang dikutip dari laman ABC News.
Holzleitner hanya mengidentifikasi dua tersangka sebagai seorang Aljazair berusia 28 tahun dan seorang Pakistan, 32, tanpa menyebutkan nama mereka sesuai aturan privasi Austria. Pasangan ini, mengaku sebagai pengungsi, tiba di Yunani 3 Oktober 2015 dengan perahu yang sama yang ditumpangi dua penyerang Paris.
Mereka meninggalkan negara itu tanpa hambatan sebelum ditahan di Austria selama 25 hari karena ketahuan membawa paspor Suriah palsu. Keduanya ditahan di Salzburg sejak 10 Desember. Seorang pria Maroko 25 tahun dan Aljazair berusia 40 yang berkomunikasi dengan mereka ditahan delapan hari kemudian.
"Mereka berempat dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," kata Holzleitner. Ia menegaskan pernyataan itu dikeluarkan untuk memperbaiki beberapa laporan berita terbaru tetapi menambahkan tidak ada rincian lain yang dapat diungkapkan selama penyelidikan berlangsung.
ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA