TEMPO.CO, Taipei - Cina telah menempatkan sistem rudal pertahanan udara di sebuah pulau di gugus kepulauan Laut Cina Selatan. Informasi tentang keberadaan rudal Cina itu disampaikan oleh Amerika Serikat dan Taiwan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal David Lo, kepada Reuters hari ini, 17 Februari 2016, menjelaskan, peralatan rudal Cina telah didirikan di Pulau Woody. Pulau ini merupakan bagian dari gugusan kepulauan di Laut Cina Selatan yang selama lebih dari 40 tahun di bawah kekuasaan Cina. Pulau Woody juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam sebagai milik mereka.
"Pihak-pihak yang berkepentingan harus bersama-sama menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Laut Cina Selatan, serta menahan diri dari upaya mengambil langkah-langkah sepihak yang akan meningkatkan ketegangan," kata Lo.
Pejabat pertahanan Amerika Serikat membenarkan soal penempatan rudal-rudal Cina itu. Sejumlah foto yang ditampilkan satelit ImageSat International menunjukkan delapan meriam peluncur rudal berikut sistem radar sudah ditempatkan di Pulau Woody.
Dikutip dari FoxNews, rudal Cina tiba di Pulau Woody pekan lalu. Namun, berdasarkan foto yang ditampilkan satelit ImageStat International, foto rudal itu baru terlihat pada 14 Februari 2016.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS, Presiden Barack Obama bersama pemimpin negara-negara ASEAN membahas upaya untuk menghentikan ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan. Namun pertemuan yang berlangsung di California itu tidak secara khusus membahas tuntutan secara tegas kepada Cina, yang mengklaim Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya.
Sebelumnya, Cina telah menegaskan tidak akan menjadikan Laut Cina Selatan sebagai kawasan militer. Namun bukan berarti Cina tidak menyiapkan pertahanannya.
"Pulau Woody milik Cina. Menempatkan rudal ke wilayah kami jelas terkait dengan kedaulatan kami. Di sana kami berdaulat, jadi kami dapat memilih di mana kami membuat kawasan militer," kata Ni Lexiong, ahli kelautan dari Jurusan Ilmu Hukum dan Politik Universitas Shanghai.
REUTERS | MARIA RITA