TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan kabar bahwa pemerintah Suriah telah menyetujui dibukanya akses kemanusiaan ke tujuh daerah yang terkepung. “Konvoi tengah dipersiapkan untuk berangkat sesegera mungkin,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam berita yang dilansir BBC, Rabu, 17 Februari 2016.
Salah satu daerah yang akan menerima bantuan adalah Madaya, tempat orang-orang menderita kelaparan. Sejumlah penguasa dunia pekan lalu menyepakati untuk melakukan gencatan senjata secara nasional guna mempercepat dan memperluas pengiriman bantuan.
Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan pemerintah Suriah memiliki kewajiban untuk memungkinkan dibukanya akses kepada siapa pun yang membutuhkan. Hal itu dibahas setelah adanya pembicaraan di Damaskus pada Selasa lalu. “Kewajiban ini akan diuji pada Rabu,” ujarnya.
Haq menyebutkan tujuh daerah tersebut antara lain Deir el-Zour di wilayah timur; Fua dan Kefraya di provinsi Idlib; dan Madaya, Zabadani, Kafr Batna, serta Muadhamiya di pedesaan Damaskus.
Sebelumnya, Rusia dengan tegas menolak tuduhan kejahatan perangnya karena melakukan pengeboman sebuah rumah sakit di Suriah. Turki menuding Rusia atas serangkaian serangan tersebut. Diduga, roket dikirimkan ke beberapa rumah sakit dan sekolah hingga menewaskan sekitar 50 orang.
Namun juru bicara Rusia, Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan kepada BBC, Rusia hanya akan menerima satu-satunya tudingan maupun pembuktian dari otoritas Suriah.
BBC | ABDUL AZIS