TEMPO.CO, Jakarta - Ada pemandangan menarik di Frankfurt Book Fair 2015 setiap makan siang tiba. Terdapat antrean panjang di sekitar Restoran Patio, Paviliun Indonesia. Para pengunjung harus mengantre untuk bisa masuk ke restoran demi menikmati kuliner asal Indonesia, yang tahun ini menjadi tamu kehormatan.
William Wongso, pakar kuliner yang mengomandoi tim kuliner ke Frankfurt, menuturkan Restoran Patio menyajikan menu andalan chef Indonesia. Konsepnya buffet, jadi antrean pun terpaksa panjang. Lagi pula, menu yang disajikan ternyata membuat lidah pengunjung di Jerman kepincut.
Baca Juga:
William mengunggah tiga foto tentang suasana restoran pada akun Instagram-nya. Ia menulis, antrean pun seakan tak ada habisnya. Panjangnya sampai memecahkan rekor. "Antrean terpanjang dalam sejarah FBF di Restoran Patio dengan sajian cita rasa Indonesia," tulis William dalam akun Instagram-nya. (Lihat video Frankfurt Book Fair 2015, Paviliun Indonesia Banjir Pujian)
Terlihat dalam foto William, pengunjung yang antusias tak peduli harus menunggu lama demi mendapatkan makanan Indonesia. Dalam foto yang lain, William menulis, "Antrean nonstop taste of Indonesia Restoran Patio."
William adalah komandan tim kuliner Indonesia yang berangkat untuk Frankfurt Book Fair 2015. Tim kuliner terdiri atas 25 tokoh kuliner dan juru masak ternama, seperti Sisca Soewitomo dan Bara Pattirajawane. Tak ketinggalan, ada tiga siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kudus yang ikut menghidangkan masakan khas Indonesia.
Ini pertama kalinya dalam 400 tahun sejarah Frankfurt Book Fair ada tamu kehormatan yang mengangkat kekayaan rempah dan bumbu sebagai daya tarik programnya. Program kuliner ini dikemas dengan slogan "Spice it Up!" atau "Bumbui".
William mengatakan kuliner Indonesia memiliki cita rasa unik dan kaya rempah yang dulu membuat bangsa Eropa datang dan mengkolonisasi Indonesia. Di Frankfurt, terbukti sebagian besar warga dunia menyukai masakan Indonesia, tapi tidak tahu dari mana asal masakan itu. "Ketika diberi tahu masakan tersebut dari Indonesia, mereka kaget," katanya.
Setidaknya 2.000 porsi makan siang disiapkan para juru masak, bekerja sama dengan tim koki Jerman. Beberapa menu yang disajikan antara lain asinan Jakarta, gado-gado, rendang, nasi kuning, sayur Kapau, nasi hijau, dan klappertaart. "Setiap hari, saya dan tim harus menyiapkan 200 kilogram rendang matang dan 2 ton santan selama lima hari," ujar William.
WDA